SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, stok hewan kurban berupa sapi, kambing, domba dan kerbau di Jawa Timur melimpah untuk kebutuhan Idul Adha 2023.
Selain itu, hewan tersebut dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD).
Menurut data Dinas Peternakan Provinsi Jatim, proyeksi kebutuhan sapi kurban di Jatim mencapai 56.851 ekor, sementara ketersediaan 1.003.700 ekor.
Baca juga: Meningkat, Kebutuhan Hewan Kurban di Jabar Capai 260.000 Ekor
Untuk kebutuhan kambing diperkirakan sebesar 211.951 ekor, sementara ketersediaan 727.600 ekor. Sementara kebutuhan domba sekitar 35.291 ekor, ketersediaan 277.000 ekor dan kebutuhan kerbau diperkirakan 13 ekor, keterseduaan 4.250 ekor.
"Kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha di Jatim surplus, bisa untuk memenuhi kebutuhan provinsi lain," kata Khofifah dalam keterangan resminya, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Peternak Sapi Blora Banjir Pesanan Hewan Kurban, dari Bank Indonesia hingga Waskita Karya
Tidak hanya melimpah, semua ternak asal Jatim dalam keadaan aman, sehat, dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
"Aman itu tidak hanya bebas PMK, tetapi bahwa memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban karena ada syarat seperti giginya sudah tanggal, cukup umur, dan sebagainya," jelasnya.
Otoritas peternakan di Jatim, menurut Khofifah, juga telah melakukan pencegahan terhadap lumpy skin disease (LSD) lewat vaksinasi yang terus dilakukan.
Hingga saat ini, Kementerian Pertanian sedang menyiapkan sekitar 200.000 vaksin LSD untuk Jawa Timur.
Penyakit LSD diakibatkan oleh virus yang ditularkan lewat gigitan serangga, seperti nyamuk dan lalat. Penyakit itu merupakan penyakit baru yang muncul setelah PMK.
Hewan ternak yang terkena penyakit LSD memiliki gejala dengan munculnya bentol-bentol di kulit sapi mirip cacar. Bentolan itu mengakibatkan timbul rasa panas dan gatal pada sapi bahkan hingga menghilangkan nafsu makan.
Meski terbilang aman dari penyakit, Khofifah tetap berharap Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dan Provinsi siaga dan meningkatkan kewaspadaan.
"Bahwa masing-masing hewan harus dilakukan pengecekan dan monitoring serta diberikan surat jalan yang diambil dari satu titik ke titik lain," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.