Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Mistarum, Anaknya Telantar di Kamboja Usai Dipekerjakan di Perusahaan Judi Online

Kompas.com - 07/06/2023, 12:49 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Mistarum, warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur meminta pemerintah memulangkan anaknya, AM (23) yang menjadi TKI ilegal di Kamboja.

Menurutnya, AM tidak sendiri. Putranya pergi bersama dengan enam warga Kecamatan Silo lainnya dan dipekerjakan di perusahaan judi online.

Baca juga: 17 TKI Ilegal Diselamatkan Saat Hendak Diberangkatkan ke Malaysia lewat Jalur Laut

Mistarum mengatakan, anaknya berangkat ke luar negeri tanpa izin dari orangtua.

Awalnya, sebut Mistarum, sang anak tidak tahu jika di Kamboja dia akan dipekerjakan di perusahaan judi online.

“Sekarang anak saya sekarang terlantar di Kamboja sana,” kata dia pada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Dua Ibu Muda di Cianjur Terlibat Perdagangan Orang, Kirim TKI ke Negara Konflik

AM berangkat pada minggu ketiga bulan puasa lalu. Mistarum baru mengetahui anaknya sudah di luar negeri dari tetangganya.

Mistarum mengaku sang anak tidak betah di Kamboja karena pekerjaan yang dijanjikan sedari awal tidak sesuai dengan harapan. AM dipekerjakan sebagai scammer atau kegiatan yang bergerak di bidang judi online.

“Pertama ketika belum berangkat, janji gajinya berkisar Rp 8,5 juta hingga Rp 10 juta, setiap bulan gaji naik,” ungkap dia.

Namun ternyata setelah bekerja, gajinya hanya Rp 3 juta dan tidak anak kenaikan gaji.

Tak hanya itu, anak Mistarum juga merasa tak tenang karena pekerjaan itu tidak sesuai dengan nilai agama. AM juga khawatir ditangkap oleh polisi.

Karena tidak betah, AM mengundurkan diri dan ingin pulang kembali ke Indonesia.

“Anak saya ditekan terus karena mengundurkan diri, diminta biaya pertanggungjawaban pemberangkatan dengan pemulangannya,” tambah dia.

Baca juga: P4MI Banyuwangi Koordinasi dengan KBRI Myanmar, Upayakan Pemulangan 2 PMI yang Diduga Disiksa

Mulanya biaya yang diminta Rp 115 juta untuk tiga orang. Setelah ada nego, turun menjadi Rp 60 juta.

Untuk itu, lanjut dia, dia berharap agar pemerintah turut membantu pemulangan anaknya tersebut.

“Harapan saya anak saya pulang dengan selamat, saya minta pertolongan pada pemerintah, tepatnya pada negara,” terang dia.

Sementara itu, Sub Koordinator Penempatan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indonesia Disnaker Jember, Irwandhani menambahkan pihaknya masih menggali informasi terkait kasus tersebut.

“Kami akan komunikasi dengan dinasker Provinsi dan BP2MI serta kementerian terkait untuk hal tersebut,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com