JEMBER, KOMPAS.com – Mistarum, warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur meminta pemerintah memulangkan anaknya, AM (23) yang menjadi TKI ilegal di Kamboja.
Menurutnya, AM tidak sendiri. Putranya pergi bersama dengan enam warga Kecamatan Silo lainnya dan dipekerjakan di perusahaan judi online.
Baca juga: 17 TKI Ilegal Diselamatkan Saat Hendak Diberangkatkan ke Malaysia lewat Jalur Laut
Mistarum mengatakan, anaknya berangkat ke luar negeri tanpa izin dari orangtua.
Awalnya, sebut Mistarum, sang anak tidak tahu jika di Kamboja dia akan dipekerjakan di perusahaan judi online.
“Sekarang anak saya sekarang terlantar di Kamboja sana,” kata dia pada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Dua Ibu Muda di Cianjur Terlibat Perdagangan Orang, Kirim TKI ke Negara Konflik
AM berangkat pada minggu ketiga bulan puasa lalu. Mistarum baru mengetahui anaknya sudah di luar negeri dari tetangganya.
Mistarum mengaku sang anak tidak betah di Kamboja karena pekerjaan yang dijanjikan sedari awal tidak sesuai dengan harapan. AM dipekerjakan sebagai scammer atau kegiatan yang bergerak di bidang judi online.
“Pertama ketika belum berangkat, janji gajinya berkisar Rp 8,5 juta hingga Rp 10 juta, setiap bulan gaji naik,” ungkap dia.
Namun ternyata setelah bekerja, gajinya hanya Rp 3 juta dan tidak anak kenaikan gaji.
Tak hanya itu, anak Mistarum juga merasa tak tenang karena pekerjaan itu tidak sesuai dengan nilai agama. AM juga khawatir ditangkap oleh polisi.
Karena tidak betah, AM mengundurkan diri dan ingin pulang kembali ke Indonesia.
“Anak saya ditekan terus karena mengundurkan diri, diminta biaya pertanggungjawaban pemberangkatan dengan pemulangannya,” tambah dia.
Baca juga: P4MI Banyuwangi Koordinasi dengan KBRI Myanmar, Upayakan Pemulangan 2 PMI yang Diduga Disiksa
Mulanya biaya yang diminta Rp 115 juta untuk tiga orang. Setelah ada nego, turun menjadi Rp 60 juta.
Untuk itu, lanjut dia, dia berharap agar pemerintah turut membantu pemulangan anaknya tersebut.
“Harapan saya anak saya pulang dengan selamat, saya minta pertolongan pada pemerintah, tepatnya pada negara,” terang dia.
Sementara itu, Sub Koordinator Penempatan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indonesia Disnaker Jember, Irwandhani menambahkan pihaknya masih menggali informasi terkait kasus tersebut.
“Kami akan komunikasi dengan dinasker Provinsi dan BP2MI serta kementerian terkait untuk hal tersebut,” tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.