SAMPANG, KOMPAS.com – Pelaku perusakan mobil ambulans milik Rumah Sakit dr. Muhammad Zyn Sampang, Jawa Timur, berinisial SP, meminta maaf atas perbuatannya.
SP yang merupakan warga Desa Bunten Barat menyampaikan permintaan maaf di kantor Polres Sampang pada Senin (5/6/2023).
SP datang ke Polres Sampang didampingi saudaranya, Abdus Somad dan kepala desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Sukar.
Baca juga: Mobil Ambulans RSUD Sampang Dirusak OTK Saat Antar Jenazah
“Dengan hati yang ikhlas, kami mewakili keluarga pelaku perusakan ambulans meminta maaf kepada pihak RSUD dr. Muhammad Zyn. Alhamdulillah pihak rumah sakit sudah menerima permohonan maaf keluarga pelaku,” kata Sukar saat dihubungi melalui telepon seluler.
Sukar menambahkan, segala kerusakan akibat perbuatan pelaku akan ditanggung oleh keluarga.
“Ambulans yang rusak akan diperbaiki. Ini sebagai bentuk tanggung jawab keluarga pelaku,” imbuh Sukar.
Baca juga: Oknum Polisi di Sampang Diduga Lepas Tembakan dan Pukuli Kuli Bangunan, Tak Terima Istri Digoda
Direktur RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang Agus Ahmadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, membenarkan permintaan maaf dari keluarga pelaku perusakan mobil ambulans yang terjadi pada 25 Mei 2023. Pihaknya sudah menerima permohonan maaf itu.
“Semoga tidak terulang kembali peristiwa ini. Sebab tindakan perusakan bisa menghambat pelayanan di rumah sakit,” terangnya.
Agus menambahkan, terkait dengan perbaikan mobil ambulans yang dirusak pelaku, pihaknya menyambut baik itikad baik keluarga pelaku. Menurutnya, fasilitas yang dirusak tersebut bukan milik pribadi, melainkan milik negara.
"Kalau sudah mau bertanggung jawab, kami akhirnya lega,” ungkapnya.
Kepala Seksi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto membenarkan adanya permohonan maaf pelaku perusakan mobil ambulans RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang. Meskipun sudah ada permohonan maaf dari pelaku, proses hukum yang sudah berjalan akan terus dilanjutkan.
“Pelaku ini sudah menjalani pemeriksaan karena sudah dilaporkan. Ada upaya mediasi, namun ending-nya seperti apa, belum bisa kami jelaskan saat ini,” kata Sujianto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.