KOMPAS.com - ES (41), warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 12.05 WIB, karena diduga terlibat kegiatan terorisme.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Haryanto membenarkan soal adanya penangkapan tersebut.
"Betul, (penangkapan dilakukan) langsung Densus Jakarta (Mabes Polri)," kata Eko, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (5/6/2023).
Usai dimintai keterangan di Mapolres Tulungagung, pria yang sehari-hari bekerja sebagai mekanik mobil itu langsung dibawa oleh Tim Densus 88.
Usai menangkap terduga teroris itu, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah ES.
Hasilnya, berdasarkan foto yang dilihat TribunJatim.com, polisi menemukan 5 bilah pisau yang terdiri dari 2 pisau dapur, 2 pisau panjang, dan 1 pisau besar.
Baca juga: Terduga Teroris di Tulungagung Dikenal Baik tetapi Jarang Bergaul dan Sering Terima Banyak Tamu
Selain itu, petugas pun menyita buku catatan ES, dan buku-buku bertema jihad, tauhid, dan sebagainya.
Menurut sumber yang ditemui TribunJatim.com, ES memang dikenal terlibat jaringan organisasi internasional.
“Itu sudah sangat lama sebenarnya, sudah banyak yang tahu dia bagian Al Qaeda,” kata sumber tersebut, dikutip Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Bahkan dia mengatakan, dulu kaitan ES dan Al Qaeda sempat ramai diperbincangkan, namun tak sampai menimbulkan penangkapan atau gesekan dengan warga.
Setelah itu, ES dikabarkan sempat bekerja di Korea Selatan, namun sumber itu menyebut terduga teroris itu pergi ke Yaman.
“Kabarnya dia sempat pergi ke Yaman untuk mendapatkan pelatihan di sana. Warga sudah banyak yang tahu tapi tidak mau ramai saja,” ujarnya.
Baca juga: Di Balik Penangkapan Terduga Teroris di 3 Wilayah Jawa Timur dan NTB
Sementara itu, Kepala Desa Boro, Sutrisno, juga telah menerima laporan soal penangkapan salah satu warganya itu.
Akan tetapi, dia enggan memberi keterangan lebih lanjut dengan alasan menjaga perasaan keluarga ES.
“Anaknya masih kecil-kecil, kasihan kalau mendengar kabar seperti itu. Memang ada penjemputan dari Densus 88 untuk dimintai keterangan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.