JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 37 warga Dusun Krajan dan Dusun Rejeb Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami sesak napas akibat asap dari limbah triplek yang terbakar.
Kebakaran limbah triplek terjadi sekitar dua pekan lalu, yakni pada 18 Mei 2023. Meskipun sudah dipadamkan, limbah triplek tersebut masih terus mengeluarkan asap.
Pukesmas Jelbuk mendatangi permukiman di sekitar lokasi kejadian pada Senin hingga Rabu lalu. Setelah didata, ada 37 warga terdampak, delapan di antaranya merupakan masih Balita.
“Ada dua balita yang sudah diungsikan ke rumah neneknya di Kecamatan Kalisat,” kata Kepala Puskesmas Jelbuk dr Reni Septa pada Kompas.com via telpon Jumat (2/6/2023).
Menurut dia, di lokasi terdekat terbakarnya limbah triplek itu, ada sekitar empat kepala keluarga (KK).
“Namun asap triplek itu ke arah yang lebih jauh dan lebih padat permukiman, yakni di Dusun Rejeb karena angin mengarah kesana,” tambah dia.
Di Dusun Rejeb, banyak warga mengeluhkan sesak napas hingga batuk. Terutama saat berjalan mendekati lokasi triplek yang terbakar.
Untuk itu, pihak Puskesmas sudah memberikan obat bagi warga yang terdampak. Selain itu, juga memberikan masker dan edukasi pada warga sekitar agar berupaya menghindari asap.
“Kami sarankan pada orang tua Balita itu, kalau ada keluarga di luar untuk mengungsi dulu,” tambah dia.
Selain itu, Puskemas juga sudah menyediakan Polindes selama 24 jam dan ambulan desa yang ada disana. Jika ada yang mengalami sakit, bisa langsung diantar ke Puskesmas.
Sementara itu, Kepala Dusun Krajan Hengki Irawan menambahkan kebakaran limbah triplek tersebut sudah sering dipadamkan oleh para petugas Damkar dan para relawan. Namun masih tetap selalu terbakar.
Lokasi pembuatan limbah triplek itu berada di jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. “Kami sudah koordinasi dengan Polsek, Koramil dan BPBD atau Damkar,” ucap dia.
Petugas sudah memadamkan api, seperti menggunakan mesin pompa air hingga mobil Damkar. Hanya saja, limbah triplek itu terus terbakar.
Hengki menduga penyebab kebakaran itu karena faktor alam, seperti cuaca yang cukup panas sehingga limbah itu terbakar.
Selanjutnya, pihaknya akan terus memadamkan api limbah triplek itu bersama dengan para petugas Damkar maupun relawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.