PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Lautan pasir di Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dipenuhi embun upas atau embun es belakangan ini. Bahkan, butiran es juga menyelimuti pepohonan.
Camat Sukapura Bambang Julius mengatakan, fenomena embun upas terjadi sejak Selasa (30/5/2023) lalu. Embun upas membuat Bromo seolah di Jepang dengan suhu 5-9 derajat Celcius.
Baca juga: Bromo Ditutup Saat Yadnya Kasada, Kades Sebut Wisatawan Masih Bisa Melihat dari Seruni Point dan Cemorolawang
Fenomena tersebut memang terjadi setiap tahun. Biasanya berlangsung selama tiga bulan, yakni Juni, Juli dan Agustus.
"Embun upas muncul selama tiga bulan. Wisatawan bisa menikmati Bromo sekaligus fenomena alam yang unik tersebut selama Juni hingga Agustus," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (1/6/2023).
Menurut Bambang, embun upas menghiasi lautan pasir tidak sepanjang waktu. Dimulai sekitar pukul 03.00 WIB hingga 06.30 WIB. Embun es hilang saat sinar matahari menerangi lautan pasir.
"Embun tersebut mencair setelah beberapa jam. Pukul 06.30 sudah hilang karena mencair. Fenomena ini sesungguhnya menambah indah Bromo sebagai destinasi wisata kelas dunia," jelas Bambang.
Baca juga: Peringatan Hari Raya Yadnya, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total
Karena adanya fenomena tersebut, Bambang menyarankan wisatawan mengenakan jaket tebal untuk melawan dingin. Untuk memastikan tubuh tetap hangat di saat alam Bromo sangat dingin.
Diberitakan sebelumnya, fenomena embun upas atau embun es (frost) dilaporkan terlihat di kawasan Gunung Bromo pada Selasa (30/5/2023) pagi.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardhani menjelaskan, fenomena itu terlihat di area lautan pasir Bromo, tepatnya sebelum matahari terbit.
"Embun es atau embun upas merupakan fenomena alam yang akan sering jumpai di daerah Gunung Bromo dan sekitarnya pada musim kemarau. Fenomena ini biasanya hanya dapat dijumpai pagi hari sebelum matahari terbit. Kalau matahari sudah terbit, lama-lama embunnya mencair," terang Septi kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.