KOMPAS.com - AB, seorang pria di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur diamankan polisi lantaran dituduh sebagai dusun santet oleh masyarakat setempat.
Pria yang tinggal di Dusun Utara I ini nyaris dihakimi massa karena dicurigai memiliki ilmu hitam untuk menyakiti banyak masyarakat.
Warga di lingkungan sekitar menolak keberadaan AB sehingga diusir dan diminta pindah ke kecamatan lain.
Baca juga: Dituduh Punya Ilmu Santet, Warga Jember Diusir dari Rumahnya
Kemunculan isu dukun santet yang dituduhkan terhadap AB semakin melebar ketika ada warga yang sakit sakit mendadak.
Kapolsek Kalisat AKP Istono mengatakan, warga mencurigai penyebab sakit itu karena serangan ilmu hitam.
Sehingga keberadaan AB yang dituduh memiliki ilmu hitam dinilai meresahkan lingkungan sekitar.
“Karena ada warga yang sakit sehingga AB yang dicurigai oleh warga dituduh memiliki ilmu hitam, itu yang menjadi penyebabnya,” kata Istono dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).
Polisi bersama warga dan tokoh masyarakat juga menggelar musyawarah terkait permasalahan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, mayoritas warga tidak menolak keberadaan AB sehingga diminta meninggalkan tempat tinggalnya di Kecamatan Kalisat.
“Tadi dari musyawarah yang kami lakukan bersama warga, mayoritas warga tidak berkenan menerima AB sebagai warga Dusun Utara I, sehingga kami mencari solusi dengan memindahkan AB ke kecamatan lain yang ada saudaranya, dan ini juga sudah disetujui oleh pihak keluarga AB,” terang dia.
Selanjutnya, polisi mengamankan AB di Mapolsek Kalisat untuk sementara guna menghindari aksi main hakim sendiri.
"Sementara waktu AB tinggal di Mapolsek, sampai nanti AB kita antar ke rumah saudaranya di luar Kecamatan Kalisat,” tambah dia.
Pihaknya mengimbau kepada warga agar segera lapor atau koordinasi dengan pihak kepolisian dan tidak main hakim sendiri jika ada hal-hal yang mencurigakan ataupun tindak pidana baik pencurian maupun isu yang tidak jelas.
“Alhamdulillah di Dusun Utara I warganya bisa diajak musyawarah dengan kepala dingin sehingga tidak sampai ada aksi massa yang anarkis,” imbuh dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor Khairina), TribunJatim.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.