Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Santri Korban Kekerasan 2 Pengajar Ponpes di Lamongan, Dipukul Balok Kayu dan Ditendang hingga Sesak Nafas

Kompas.com - 25/05/2023, 19:34 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - ADS (15), seorang santri Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh dua pengajar di pondok pesantrennya.

Korban harus menanggung derita usai dihajar menggunakan benda tumpul di tubuhnya dan ditendang berkali-kali.

Setelah kejadian itu, korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat rasa sakit yang dialaminya.

Baca juga: Santri di Lamongan Diduga Dianiaya 2 Pengajar Ponpes, Terungkap Saat Korban Wisuda

Awal mula kasus terungkap

Kasus tersebut terungkap setelah korban menceritakan peristiwa pilu yang dialaminya kepada orangtua korban usai mengikuti prosesi wisuda pada Minggu (21/5/2023).

Insiden dugaan kekerasan yang dialami korban semula tidak diketahui oleh orangtuanya.

Ayah korban, Miftakhul Khoir (40), warga Pucuk Lamongan awalnya menghadiri acara wisuda putranya.

Setelah acara wisuda selesai, dirinya mendapati putranya kurang sehat dan menahan sakit.

Namun, ketika itu dia tidak berusaha menanyakan apa sejatinya yang sedang dialami anaknya.

Dia lebih memilih mengajak putranya pulang ke rumah di Dusun Pucuk RT 002 RW 002 Desa Pucuk Kecamatan Pucuk.

Setiba di rumah, korban mengeluhkan sakit di sekujur tubuhnya terutama pinggang dan dada.

Korban akhirnya bercerita kepada ayahnya tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh dua pengajar di pondok pesantrennya yakni S dan A.

Miftakhul bercerita, menurut putranya dugaan pemukulan itu berawal saat ADS bersama tiga temannya meminjam gantungan baju miliki adik kelasnya.

"Pinjam gantungan baju untuk menjemur pakaian itu sudah biasa bagi sesama anak santri, " kata dia.

Namun, setelah itu muncul kabar ada uang hilang. Sementara ADS dan 3 temannya hanya pinjam gantungan baju.

Dari peristiwa itulah kemudian terjadi penganiayaan oleh dua pengasuh di ponpes tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com