LAMONGAN, KOMPAS.com - Berbeda dengan pada umumnya, warga Desa Sedayulawas di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, justru memilih acara kupatan di Gunung Menjuluk.
Langkah ini diambil guna melestarikan tradisi, yang diwariskan pendahulu kampung.
Gunung Menjuluk sendiri merupakan bukit. Namun oleh warga setempat lazim disebut Gunung Menjuluk.
Baca juga: Sedan Tertabrak KA Jayabaya di Lamongan, Ayah dan Anak Meninggal, Sempat Terseret 200 Meter
Warga antusias untuk melaksanakan kupatan atau lebaran ketupat, satu minggu pasca-Idul Fitri di Gunung Menjuluk, meski harus terlebih dulu mendaki area perbukitan tersebut.
"Hari ini kami melaksanakan festival Kupatan Menjuluk, yang merupakan acara tahunan dan sudah ada sejak dulu, turun-temurun," ucap Kepala Desa Sedayulawas Heni Firawati, Jumat (28/4/2023).
"Berbeda, warga Desa Sedayulawas saat merayakan lebaran ketupat memang berbondong-bondong bersama sanak famili menuju Gunung Menjuluk untuk menikmati kupat lepet dan lauk pauknya. Sudah habis kemudian turun lagi, dari situlah asal muasal Kupatan Menjuluk ini," jelas Heni.
Baca juga: 7 Tempat Makan di Sekitar Jalur Pantura Lamongan
Bukit atau Gunung Menjuluk tersebut terletak di ujung selatan desa setempat, Desa Sedayulawas yang berada di pesisir wilayah utara Lamongan.
Pelestarian tradisi tersebut oleh warga Desa Sedayulawas mendapat apresiasi dari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, yang turut hadir di tengah-tengah warga.
"Festival Kupatan Menjuluk ini sudah ada bertahun-tahun, dan saya sudah mendengarnya lama. Menjuluk itu tempat yang tinggi, jadi kupatan di tempat yang tinggi," kata Yuhronur.
"Selamat dan sukses, terus dilestarikan dan menjadi festival tahunan bahkan bisa menjadi wisata. Ke depan semoga bisa dilaksanakan dengan lebih meriah lagi, sebab kami akan terus mendukung upaya masyarakat dalam meningkatkan pariwisata lokal,” tambah Yuhronur.
Dalam agenda festival kupatan yang dilaksanakan pada hari ini, dimeriahkan oleh puluhan stand yang menyajikan aneka makanan ketupat.
Selain itu, juga dilaksanakan lomba menganyam ketupat.
Di mana Yuhronur berharap, nantinya potensi tersebut dapat digarap lebih serius oleh Pemdes dan masyarakat Sedayulawas menjadi pariwisata lokal. Nantinya hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.