GRESIK, KOMPAS.com - Hujan deras mengguyur wilayah Gresik Selatan, Kabupaten Mojokerto, dan Lamongan, Jumat (31/3/2023).
Akibatnya, enam desa di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur, kebanjiran, Sabtu (1/4/2023).
Baca juga: Rumah di Gresik Dibobol Maling Saat Ditinggal Tarawih, Rp 30 Juta Raib
Keenam desa itu di yakni Wotansari, Sekarputih, Dapet, Pucung, Banjaragung, dan Karangsemanding. Ketinggian air yang merendam enam desa itu bervariasi, sehingga dampak banjir di enam desa tersebut beragam.
"Hujan yang turun pada Jumat (31/3/2023) kemarin, termasuk di wilayah Kabupaten Mojokerto dan Lamongan, mengakibatkan Kali Lamong tidak bisa menampung air dan meluap," ujar Camat Balongpanggang M Amri, kepada awak media, Sabtu.
Menurut Amri, luapan Kali Lamong membuat sebagian jalan poros desa, jalan lingkungan, perumahan warga, persawahan, dan fasilitas umum, di enam desa itu terendam. Bahkan, ada fasilitas umum yang rusak.
"Ada jembatan, yang menghubungkan perbatasan Gresik dengan Kabupaten Mojokerto itu mengalami longsor atau berlubang akibat tergerus air," ucap Amri.
Amri menjelaskan, ketinggian banjir di Desa Wotansari berkisar 20-70 centimeter. Banjir itu merendam 235 rumah warga, 12 hektare area persawahan, 500 meter jalan poros desa, dan 1.220 jalan lingkungan.
Sedangkan di Desa Sekarputih, ketinggian banjir juga tercatat 20-70 centimeter. Banjir merendam 160 rumah, 650 meter jalan lingkungan, dan 32 hektar persawahan.
Di Desa Dapet, ketinggian banjir berkisar 50-100 centimeter. Akibatnya, 10 rumah, 17 hektar sawah, dan 300 meter, jalan lingkungan terendam banjir.
Banjir setinggi 20-40 centimeter tercatat merendam 30 rumah di Desa Banjaragung. Selain itu, 10 hektar sawah dan 400 meter jalan lingkungan juga terendam.
"Di Desa Karangsemanding, ketinggian air antara 30 hingga 50 centimeter. Ada 25 rumah warga yang kebanjiran, persawahan 25 hektar, JPD sepanjang 200 meter dan jalan lingkungan sepanjang 300 meter," kata Amri.
Baca juga: Tahun 2023, Gresik Ditargetkan Sudah Jadi Kabupaten Lengkap
Sementara itu, tak ada rumah warga yang terendam banjir di Desa Pucung. Meski begitu, banjir setinggi 30-60 centimeter merendam 300 meter jalan poros desa dan 100 meter jalan lingkungan.
"Kami mengimbau masyarakat supaya waspada, mengingat luapan ini masih ada sedikit kenaikan meski lebih lambat. Tetap menjaga kesehatan. Kepada pemdes atau perangkat desa, agar tetap memantau perkembangan di desa masing-masing dan selalu berkoordinasi. Semoga luapan banjir juga cepat surut," tutur Amri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.