Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Sedimen di Kali Lo Banyuwangi Diangkat

Kompas.com - 31/03/2023, 20:55 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sekitar delapan puluh persen sedimen di Kali Lo Banyuwangi, Jawa Timur, sudah dikeruk usai pemerintah kabupaten melakukan normalisasi sungai.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, normalisasi Kali Lo dibagi dalam tiga segmen. Dua segmen di antaranya telah selesai dikerjakan.

Baca juga: Miliki Senjata Api Rakitan dan Amunisi, 2 Pria di Banyuwangi Ditangkap

"Dengan digali hingga dua meter, kapasitas debit air yang tertampung bisa mencapai 600 m3/detik,” kata Guntur di Banyuwangi, Jumat (31/3/2023).

Selain normalisasi, Dinas PU memasang pintu klep di saluran air sepanjang sungai yang terhubung dengan kawasan permukiman.

“Ini perlu kita pasang agar kalau air meningkat volumenya tidak masuk ke saluran yang mengarah ke pemukiman warga," ungkap Guntur.

"Masalah ini seringkali menjadi penyebab cepat masuknya air ke rumah-rumah warga saat air sungai mulai tinggi,” imbuh Guntur.

Dalam proses normalisasi, Dinas PU Pengairan juga melakukan langkah teknis lainnya. Seperti menjebol check dam untuk melancarkan jalannya air.

“Kami juga akan pasang pompa air di pemukiman warga yang kerap terimbas banjir. Kami pasang permanen, jadi penanganannya bisa lebih cepat,” terang Guntur.


Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, normalisasi itu untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi sungai agar bisa menampung air yang lebih besar.

“Kali Lo ini sedimentasinya sudah tinggi. Kita lakukan penggalian (normalisasi), kita kembalikan lagi desain semula, supaya Kali Lo bisa menampung air lebih banyak, tidak sampai banjir lagi,” kata Ipuk.

Ipuk berharap, kapasitas tambungan sungai yang meningkat bisa membuat perkampungan di perkotaan yang biasanya terdampak banjir kini bisa terbebas.

“Kali Lo sudah digali hingga 2 meter, dan endapan yang diangkat sampai 18.000 m3. Untuk itu, saya minta kita semua bisa menjaga ini. Jangan lagi buang sampah sembarangan ke sungai," ungkap Ipuk.

"Eman, sungai yang tadinya sudah dikeruk kalau harus tertimbun sampah lagi. Nanti kalau sedimen tinggi lagi, banjir lagi jadinya. Untuk itu mari kita jaga bersama Kali Lo,” imbuh Ipuk.

Baca juga: Kerap Beraksi di Sejumlah Lokasi, Pencuri Ponsel di Banyuwangi Ditangkap

Selain itu, pembuatan bronjong untuk mencegah erosi dan longsor di pinggir sungai dan tanggul juga terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi.

“Ada 16 titik yang kami pasangi bronjong. Sudah selesai sebagian besar, termasuk yang di Sobo. Pengantigan yang kemarin ada longsor, bronjongnya juga hampir selesai. Peninggian tanggul di kawasan perkampungan juga sudah kita lakukan,” tandas Ipuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Surabaya
Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Surabaya
Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Surabaya
Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Surabaya
Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Surabaya
Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Surabaya
Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Surabaya
Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Surabaya
Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com