Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Pencarian, Bocah Asal Kediri yang Hilang di Selokan Ditemukan Tewas

Kompas.com - 31/03/2023, 14:53 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Korban terakhir dari kakak beradik yang hilang terseret banjir di saluran air Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri, Jawa Timur, akhirnya ditemukan pada hari terakhir pencarian, Jumat (31/3/2023).

Korban adalah Muhammad Alvian Sausa Endriano (10), yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Sebelumnya, petugas telah menemukan sang adik, Muhammad Rohman Endriano yang berusia empat bulan, pada Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Jenazah Perempuan dan Bayi di Ladang Tebu Kediri Masih Misteri, Polisi Sebar Pamflet Ciri-ciri Korban

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawaroh mengatakan, jenazah Alvian ditemukan di kawasan rumpun bambu di pinggir Sungai Parung, Kelurahan Tosaren.

"Ditemukan di daratan, bukan di sungai yang ada airnya. Itu berjarak sekitar dua sampai tiga kilometer dari lokasi awal hilangnya korban," ujar Munawaroh pada Kompas.com, Jumat.

Petugas telah mendapatkan kepastian identitas jenazah setelah keluarga yang ikut serta dalam pencarian memastikannya.

Meski demikian pemeriksaan medis akan dilakukan sehingga jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Hari Terakhir Pencarian

Peristiwa hilangnya korban menjadi perhatian publik. Selama sepekan, aktivitas pencarian kedua bocah itu ramai di media sosial.

Jenazah Alvian ditemukan tepat pada hari terakhir pencarian, yakni hari ketujuh. Jenazah itu ditemukan petugas operasi gabungan dari berbagai instansi, relawan, dan masyarakat.

Munawaroh mengatakan, lama tidaknya suatu proses pencarian dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kondisi lapangan. Dalam kasus operasi itu adalah medan terutama kontur sungai.

Selama sepekan, tim pencari telah menyusuri saluran air hingga daerah hilir, yakni Sungai Brantas, tetapi hasilnya nihil.

Dari evaluasi harian dan pemanfaatan potensi sumber daya yang ada, termasuk penggunaan tenaga anjing pelacak, pencarian terus dilakukan.


Menurut Munawaroh, petugas sudah curiga dengan tingkah laku anjing SAR yang mengitari lokasi penemuan sejak pagi di hari terakhir pencarian.

"Namun berkat peran serta semua pihak, juga masyarakat yang proaktif dan informatif melaporkan penemuan, akhirnya misi tuntas." pungkasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com