TRENGGALEK, KOMPAS.com - Bupati Trenggalek Jawa Timur Mochamad Nur Arifin mengunjungi rumah duka Bayi MA (5 ), yang meinggal dunia diduga seusai menerima imunisasi.
Kakek bayi MA meminta, agar proses penyelidikan tetap dilanjutkan, Rabu (29/03/2023).
Sementara Nur Arifin menegaskan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP-KB) menginvestigasi dugaan MA meninggal karena imunisasi.
Bayi MA adalah putra pasangan Mukono (46) dan Adelia (17) warga Desa Gembleb Kecamatan Pogalan Trenggalek.
Baca juga: Hari Ke-4 Pencarian Pemuda Trenggalek yang Loncat ke Selat Bali Belum Menuai Hasil
Kunjungan Bupati Trenggalek tersebut, sekaligus menyampaikan rasa bela sungkawanya atas kejadian yang menimpa bayi MA.
Selain itu juga untuk menguatkan agar kelurga yang ditinggalkan diberikan ketabahan atas meninggalnya bayi MA.
"Saya belum sempat menengok ke rumah duka, untuk itu hari ini kita mengucapkan belasungkawa," ujar Nur Arifin di rumah duka yang berada di kelurahan Surodakan Trenggalek, Rabu (29/03/2023).
Jenazah bayi MA, telah dimakamkan di pemakaman umum kelurahan Surodakan, rumah kakeknya bernama Sugeng Prayitno (47), merupakan ayah kandung dari Adelia.
Kedatangan Nur Arifin tersebut, diterima langsung oleh Sugeng serta kedua orang tua korban yakni Mukono dan Adelia.
Dijelaskan Nur Arifin, ketika kegiatan Safari Ramadan bersama Kapolres Trenggalek, sempat berbincang kasus tersebut.
Disampaikan bahwa Serangkaian proses mulai penyelidikan sudah berjalan sejak laporan polisi diterima.
Baca juga: Kabur ke Trenggalek, Pencuri Ponsel Bermodus Gendam di Ponorogo Ditangkap
Dan akan dilanjut prosesnya hingga menemui titik terang, kecuali pelapor mencabut laporannya.
"Dan prosesnya tetap berjalan, sampai nanti ketemu dan sebagainya," ujar Nur Arifin.
Ditegaskan Nu Arifin, kini pihak Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP-KB) Trenggalek juga melakukan investigasi secara menyeluruh terkait kasus ini.
"Makanya ada mekanisme yang memberikan jeda untuk melihat apakah ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)," terang Nur Arifin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.