PAMEKASAN, KOMPAS.com – Hujan deras melanda Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, selama dua hari berturut-turut. Akibatnya, longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu.
Longsor melanda Desa Tampojung Pregi, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Longsor menutupi separuh jalan yang menghubungkan wilayah tengah Pamakesan dan wilayah utara.
Baca juga: Ada Larangan Bukber ASN, Pemkab Pamekasan Kaji Ulang Agenda Safari Ramadhan
Longsor juga menimpa rumah warga di Dusun Oro Timur, Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar. Namun, tak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Sementara itu, banjir melanda Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, dan Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Yusuf Wibiseno menjelaskan, cuaca ekstrem melanda Kabupaten Pamekasan selama tiga hari terakhir.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor dan banjir di wilayah utara Pamekasan dan sejumlah kelurahan di perkotaan.
“Longsor di wilayah utara sudah bisa kami atasi setelah mendapatkan bantuan berupa alat berat. Lalu lintas yang awalnya macet, sudah kembali lancar,” kata Yusuf Wibiseno di Pamekasan, Rabu (29/3/2023).
Menurut Yusuf, Kecamatan Waru termasuk daerah rawan longsor ketika hujan deras. Kondisi serupa juga berisiko terjadi di Kecamatan Kadur, Kecamatan Pegantenan, dan Kecamatan Batumarmar.
“Kami juga sudah bersihkan longsor yang menimpa rumah warga di Kecamatan Batumarmar dengan bantuan dari TNI dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat,” imbuh Yusuf.
Yusuf menambahkan, banjir yang melanda empat kelurahan di perkotaan sudah teratasi. Banjir tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
“Ketinggian banjir hanya 50 centimeter, tidak besar seperti banjir-banjir sebelumnya. Warga sudah antisipasi lebih awal karena sudah kami kabarkan lebih awal,” ungkap Yusuf.
Salah satu warga Desa Sumber Waru, Syamsul Arifin mengaku, belum pernah terjadi banjir di desanya.
Banjir tiba-tiba masuk ke rumah warga karena sungai tak mampu menampung aliran air setelah hujan mengguyur sekitar empat jam.
“Seingat saya, belum pernah banjir di desa ini. Baru kali ini banjir luar biasa. Kalau desa sebelah sudah berkali-kali terjadi banjir,” terang Syamsul.
Akibar banjir di desa tersebut, aktivitas warga terganggu. Terutama warga yang hendak melintas ke desa sebelah yang harus melintasi sungai.
Baca juga: Utang Pajak Kendaraan Dinas di Pamekasan Mencapai Rp 260 Juta
“Sungainya sudah meluap dan tidak bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan,” ungkapnya.
Menurut Syamsul, banjir di Desa Sumber Waru surut dalam kurun waktu tiga jam lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.