BATU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Batu menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan insentif senilai Rp 35,54 miliar dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk masyarakat. Bantuan dan insentif itu akan dicairkan pada Ramadhan ini.
Bansos itu diserahkan kepada sejumlah masyarakat kurang mampu dan berbagai profesi lainnya. Pemberian bansos dan insentif dilakukan untuk menekan angka inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu Sebut Larangan Bukber Berdampak Banyak Pembatalan Acara di Hotel-hotel
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, bansos dan insentif penting diberikan karena sektor pariwisata mengalami penurunan pengunjung saat Ramadhan. Selama ini, dunia pariwisata menjadi salah satu penyokong perekonomian Kota Batu.
Jika sektor pariwisata dalam kondisi tak baik, maka akan berdampak terhadap aktivitas ekonomi lainnya.
"Karena sektor pariwisata di Kota Batu selama Ramadhan menurun, sehingga kami akan mencairkan bantuan sosial dan insentif total Rp 35,54 miliar," kata Aries di Kota Batu, Senin (27/3/2023).
Bansos dan insentif itu akan diberikan kepada guru tidak tetap (GTT) atau pegawai tidak tetap (PTT) dari jenjang PAUD sampai SMA, marbot masjid dan mushala, lalu anak yatim serta dhuafa.
Selain itu, bantuan dan insentif diberikan kepada juru makam, sopir angkot dan ojek, juru punden, warga lanjut usia, warga disabilitas, janda veteran, dan penerima bantuan langsung tunai.
"Bantuan atau insentif yang ada diharapkan mampu mengurangi beban para penerima untuk berbelanja kebutuhan pokok atau kebutuhan keluarga selama bulan Ramadhan, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dan menekan angka inflasi," katanya.
Penerima bansos tunai yang tercatat di Dinas Sosial yakni, 330 lansia, 252 warga disabilitas, 29 veteran pejuang, 87 janda veteran, dan penerima bansos tunai inflasi sebanyak 4.174 orang.
Lalu, berdasarkan data dari bagian kesra yakni sasaran penerima warga miskin atau yatim sebanyak 4.000 orang. Selain Pemkot Batu, Baznas Kota Batu juga akan menggelontorkan bantuan kepada 2.000 warga miskin atau yatim.
Untuk nominal bansos yang diberikan kepada setiap penerima bermacam-macam. Penerima ada yang diberi Rp 250.000 dan Rp 500.000 per bulannya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, tingkat keterisian kamar atau okupansi saat Ramadhan menurun.
Rata-rata tamu yang menginap saat ini ketika hari kerja hanya 10 persen dari jumlah kamar yang ada. Dan, hanya sekitar 30 persen ketika akhir pekan.
Baca juga: Tempat Karaoke dan Panti Pijat di Kota Batu Dilarang Buka Selama Ramadhan
Kondisi itu juga dirasakan oleh tempat-tempat wisata dengan kondisi sepi pengunjung.
"Untuk hotel income, revenue itu turun banget, kita menutup kerugian dari tamu yang hampir tidak ada yang menginap itu dengan berjualan paket iftar (makanan dan minuman berbuka puasa). Begitu juga kunjungan di tempat-tempat wisata menurun, nanti mulai naiknya ketika mendekati lebaran," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.