Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena El Nino Diperkirakan Terjadi Saat Panen Raya, Ini Kata Moeldoko

Kompas.com - 24/03/2023, 14:22 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengingatkan ancaman gagal panen karena adanya fenomena El Nino. Fenomena El Nino diperkirakan melanda Indonesia sekitar Desember 2023.

“Oleh karena itu pemerintah bersiap menghadapi fenomena alam El Nino yang membawa dampak kekeringan dan mundurnya musim hujan,” kata dia saat mengisi kuliah umum di Universitas Jember, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Pria di Jember Bunuh Lelaki yang Diduga Selingkuhan Istrinya, Kesal Korban Sering Geber Motor di Depan Warung

Menurut dia, masa panen raya padi masuk pada Desember 2023. Ia pun meminta pemerintah dan petani mengantisipasi risiko gagal panen sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

“Apalagi tahun 2024 adalah tahun politik,” jelas dia.

Untuk mengatasi krisis pangan, menurut Muldoko, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, seperti melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

Di antaranya melalui usaha peningkatan produksi pangan, pembukaan lahan pertanian baru melalui food estate, termasuk menggalakkan pupuk organik.

Oleh karena itu, Moeldoko mengapresiasi langkah Universitas Jember yang telah banyak menghasilkan produk penelitian terkait ketahanan pangan.


Dia mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan riset di bidang ketahanan pangan dan energi. Selain itu, membantu sosialisasi kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Moeldoko menambahkan, dunia tengah menghadapi tiga masalah besar, yakni krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Jember, Kepala BPBD: Tidak Terasa Getarannya

Menurut Muldoko, krisis pangan disebabkan adanya kebijakan masing-masing negara yang ingin melindungi produk domestik, fenomena konversi produk pangan menjadi energi dalam bentuk biofuel, dan peristiwa gagal panen gara-gara perubahan iklim.

Semua itu diperparah dengan kejadian perang antara Rusia dengan Ukraina. Gabungan faktor tersebut menjadikan harga produk pangan melejit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com