Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kuli Angkut di Pelabuhan Perak Surabaya, Memeras Keringat demi Keluarga di Kampung

Kompas.com - 18/03/2023, 17:43 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Perak Surabaya, Jawa Timur, menjadi saksi bisu keberadaan kuli angkut yang tak kenal lelah. Mereka memeras keringat mengangkut barang bawaan penumpang yang baru turun dari kapal. Upah yang didapat tidak seberapa.

30 menit sebelum kapal itu tiba, Abdul Mukti (49) sudah siap menunggu penumpang keluar di Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Perak Surabaya, Sabtu (18/3/2023). Ia sudah hafal betul jadwal kapal yang akan bersandar.

"Paham lah, kan ada jadwal yang selalu dipasang di layar depan ruang tunggu sementara itu," kata Mukti kepada Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Berkunjung ke Surabaya, Anies Baswedan: Saya seperti Pulang Kampung

Mukti menjadi kuli angkut atau porter di GSN Pelabuhan Perak sejak masih remaja, sekitar berusia (17) tahun. Jika dihitung, sudah 32 tahun Mukti mengais rezeki di GSN.

Mukti mematok tarif terhadap jasanya mulai dari harga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 untuk sekali angkut.

Tarif itu diberlakukan Mukti tidak paten, masih bisa dinego sesuai dengan kesepakatan dengan calon pengguna jasanya.

"Segitu harganya kadang masih ada yang nawar, kadang langsung jadi. Tapi itu kita patok tergantung dari banyaknya dan beban barang yang dibawa," ujar dia.

Baca juga: Kisah La Edi, 26 Tahun Menjadi Buruh Angkut di Pelabuhan Ambon demi Wujudkan Mimpi Anak

Kata Mukti, ada penyesuaian harga ketika ada momen tertentu, seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri. Harga yang dipasang mulai Rp 20.000 hingga Rp 35.000.

Momentum itu menjadi sangat berharga karena penghasilan Mukti akan meningkat dua kali lipat dari hari biasanya.

Biasanya, Mukti membawa pulang uang Rp 45.000 hingga Rp 50.000, setelah dipakai untuk makan dan rokok serta kopinya. Tetapi, pada saat momen lebaran, ia bisa membawa pulang uang sebanyak Rp 200.000 hingga Rp 250.000.

Mukti mengatakan, sebelum mengantongi uang Rp 50.000 untuk dibawa pulang, Mukti akan terus menunggu kapal yang akan datang jika jadwal kedatangan masih ada.

"Minimal harus dapat segitu, target saya segitu, kalau masih ada kapal datang ya saya tunggu, masak dari sekian ratus penumpang enggak ada yang kena buat pakai jasaku," papar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com