MALANG, KOMPAS.com - Pertamina memprediksi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Malang Raya meningkat selama Rahmadhan sampai Lebaran 2023. Pertamina akan meningkatkan distribusi dua komoditi tersebut.
Sales Branch Manajer Pertamina Patra Niaga Rayon I Malang Raya Ahmad Ubaidillah Maksum mengatakan, penyaluran produk gasoline dan gasoil atau BBM di Malang Raya setiap harinya sekitar 2.000 ton/kilo liter. Penyaluran itu baik di wilayah Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Baca juga: Jurnalis Malang Raya Tampilkan Kumpulan Foto Tragedi Kanjuruhan, Dibentangkan di Stadion
Pertamina akan meningkatkan distribusi sekitar 10 persen untuk mengantisipasi peningkatan permintaan BBM selama Ramadhan dan Lebaran.
"Antisipasi akan ada penambahan saat Ramadhan dan lebaran. Biasanya kami melihat di histori tahun-tahun sebelumnya peningkatannya sekitar 10 persen rata-rata untuk semua jenis BBM," kata Ubaid ditemui di Kota Batu pada Jumat (17/3/2023).
Untuk BBM jenis solar, kebutuhan masyarakat diprediksi menurun mendekati lebaran. Hal itu menyesuaikan pergerakan kendaraan angkutan komiditi dan logistik yang juga menurun.
"Justru turun karena pergerakan angkutan komoditi, logistik sudah tidak berjalan biasanya, namun tetap kami antisipasi sebelumnya, sebelum mudik," katanya.
Ubaid menambahkan, sejauh ini tidak ada rencana perubahan harga BBM subsidi. Sedangkan harga BBM non subsidi akan mengikuti pasaran atau harga minyak dunia.
Selain itu, tidak akan ada pembatasan pembelian BBM bagi konsumen, kecuali seperti Solar yang menyesuaikan aturan berlaku.
"Kalau untuk per-konsumen sesuai aturan BPH Migas ada untuk solar, di mana untuk roda empat kendaraan pribadi 60 liter per-hari, kalau roda empat komersil 80 liter, untuk roda enam ke atas 200 liter per hari maksimal," katanya.
Pertamina akan menyiagakan kendaraan pengangkut BBM di beberapa SPBU untuk mengantisipasi jika terjadi kekurangan. Kendaraan tersebut akan disiagakan sejak awal Ramadhan hingga 10 hari setelah lebaran.
"Namanya SPBU kantong, seperti di Batu biasanya di SPBU Pendem. Kami siapkan mobil tangki setiap hari ada 24 kilo liter (setiap SPBU), untuk antisipasi misal ada kekurangan bisa langsung bergerak ke SPBU. Selain itu, di Malang seperti di Turen, Bululawang, Singosari dan lainnya kita siapkan," katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi bersama Polres Batu dan Pemkot Batu untuk kelancaran distribusi BBM.
"Untuk stok dan suplai kami menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Kami terus monitor bersama Polres dan Pemkot Batu. Bila ada laporan kekurangan, kami segera antisipasi. Kami juga jaga stok di depo kami cukup untuk Ramadhan dan lebaran," katanya.
Ubaid menambahkan, penyaluran elpiji di Malang Raya juga diprediksi meningkat sekitar enam sampai 10 persen. Pertamina memperkirakan penyaluran elpiji mencapai 500 metrik ton di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Baca juga: Warga Malang Raya Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Malam Pergantian Tahun, Ini Penjelasan BMKG
Sementara di Kota Batu, rata-rata penyaluran elpiji mencapai 100 metrik ton.
"Pertamina menjaga stok, baik elpiji dan BBM yang cukup," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.