Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malang Creative Center, Wadah Kolaborasi Pegiat Ekonomi Kreatif di Kota Malang

Kompas.com - 17/03/2023, 16:03 WIB
Aningtias Jatmika,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Kemudian, fotografi, desain komunikasi visual (DKV), televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, serta aplikasi.

“Bangunan itu bahkan memiliki studio band dan podcast. Kami juga menyediakan ruangan untuk teman-teman yang ingin berjualan online secara live. Agar skill pelaku ekraf semakin terasah, mereka juga akan didampingi tutor berpengalaman,” jelas Sutiaji.

Pengembangan produk digital

Sebagai bagian dari ekraf, Pemkot Malang juga terus mendorong pengembangan produk-produk digital. Terlebih, Kota Malang memiliki 21 perguruan tinggi yang menyediakan program kegiatan yang berkaitan dengan bidang information technology (IT).

"Setiap tahun, ada sekitar 3.000 mahasiswa baru di bidang IT. Artinya, potensinya (pengembangan produk digital) besar,” jelas Sutiaji.

Baca juga: 2,58 Juta Warga Telah Miliki BPJS, Pemkab Malang Raih Penghargaan UHC 2023

Hal tersebut pun didukung penuh oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya mendorong pelaku ekraf di MCC untuk mengeksplorasi pertumbuhan produk digital, seperti game online.

Game online masih menjadi salah satu produk digital yang memiliki nilai transaksi ekonomi besar di dunia. Meskipun aplikasinya diunduh secara gratis, setiap produk game online memiliki fitur-fitur berbayar dengan nilai tinggi,” kata Jerry seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Oleh sebab itu, Sutiaji berharap, MCC dapat menjadi wadah kolaboratif bagi pelaku ekraf di Kota Malang untuk mengembangkan produk digital, seperti animasi, aplikasi, dan game.

“Semoga produk digital yang dikembangkan arek Ngalam dapat terus dikuatkan sampai dapat diekspor. Dengan demikian, Malang dapat menjadi Kota Kreatif Dunia pada 2025. Lebih dari itu, angka pengangguran juga dapat ditekan,” imbuh Sutiaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com