Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Ogoh-ogoh di Desa Balun Lamongan Kembali Digelar, Kades: Tahun Ini Ogoh-ogoh Ada Banyak

Kompas.com - 15/03/2023, 07:12 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Pawai ogoh-ogoh menyambut perayaan Hari Raya Nyepi kembali digelar di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini sempat ditiadakan selama tiga tahun terakhir karena pandemi Covid-19.

Desa Balun juga dikenal sebagai Desa Pancasila karena dihuni beberapa pemeluk agama yang hidup rukun berdampingan. 

Baca juga: Tabrak Truk Sedang Parkir di Lamongan, Pengendara Motor Asal Bojonegoro Tewas

Kepala Desa Balun Khusyairi mengatakan, pawai ogoh-ogoh itu akan digelar pada 21 Maret 2023.

Sejumlah warga Desa Balun sudah mulai mempersiapkan diri menyambut pawai ogoh-ogoh itu. Bahkan ada warga yang sudah membuat ogoh-ogoh sejak tiga bulan lalu.

"Memang dimulai jauh-jauh hari, karena pengerjaannya tidak setiap hari. Proses pembuatan ogoh-ogoh, biasanya dilakukan setelah bekerja atau saat ada waktu luang," ujar Kepala Desa Balun Khusyairi saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2023).

Khusyairi menjelaskan, bakal ada belasan ogoh-ogoh yang disertakan dalam pawai tersebut. Ogoh-ogoh itu tak hanya dibuat oleh warga beragama Hindu, tetapi juga warga beragama Islam dan Kristen.

Kades Balun menambahkan, keterlibatan warga pemeluk agama lain dalam memeriahkan pawai ogoh-ogoh itu bukan hal baru. Selama ini, warga Desa Balun memang dikenal memiliki toleransi tinggi antarumat beragama.

Bahkan, rumah ibadah seperti masjid, gereja, dan pura, lokasinya berdekatan di sekitar lapangan desa setempat.

"Tahun ini ogoh-ogoh ada banyak. Tidak hanya umat Hindu, tapi juga umat Islam dan Kristen berkeinginan untuk turut berpartisipasi, dalam rangka membina kerukunan antar umat beragama," tutur Khusyairi.

"Masing-masing RT (Rukun Tetangga) juga ada (membuat ogoh-ogoh). Di sini ada 13 RT, mereka membuat ogoh-ogoh yang nantinya disumbangkan ke pihak pura untuk perayaan nanti (pawai)," ucap Khusyairi.


Toleransi Beragama

Pawai ogoh-ogoh di Desa Balum sempat tak digelar selama tiga tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, tak ada persiapan khusus yang dilakukan menyambut hajatan itu.

"Saya rasa tidak ada (persiapan khusus), ini sudah menjadi kegiatan umum di Desa Balun. Alhamdulillah, tahun ini bisa menggugah warga, baik muslim maupun non-muslim untuk turut berpartisipasi," kata Khusyairi.

Pawai ogoh-ogoh kali ini digelar berdekatan dengan Ramadhan. Sehingga, warga desa sepakat pawai digelar lebih awal untuk menghormati umat Islam yang menyambut ibadah puasa.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Penunggu Tambak di Lamongan Ditemukan Tewas

"Kami sepakat agenda kegiatan pawai ogoh-ogoh dimajukan. Kita mulai jam satu siang (13.00 WIB), sehingga nanti saat maghrib diperkirakan sudah selesai. Jadi, tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan antara umat Hindu dan Islam yang akan mengawali bulan Ramadhan," tutur Khusyairi.

Di Desa Balun terdapat Pura Swetha Maha Suci yang dipakai warga beragama Hindu beribadah. Pawai ogoh-ogoh itu akan diarak berkeliling kampung sebelum dibakar di lapangan desa yang berdekatan dengan pura. Kegiatan membakar ogoh-ogoh itu merupakan simbol memusnahkan hal buruk dan kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com