MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI mencatat, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada 2022.
Penyumbang tertinggi merupakan lulusan SMK dengan persentase 9,42 persen, disusul lulusan SMA dengan persentase 8,57 persen.
Sekretaris Jenderal Kemnaker RI, Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan terkait target penurunan angka pengangguran. Namun, pihaknya tetap berupaya untuk menekan angka pengangguran yang masih tinggi.
Pihaknya mengakui para lulusan SMA dan SMK masih kalah bersaing di dunia kerja.
"Kita dorong berbagai pelatihan vokasi yang didasarkan pada kebutuhan dari masyarakat, juga disesuaikan pasar kerja itu sendiri, karena memang dalam pelatihan vokasi kita desain lebih simpel, kemudian juga lebih praktis dan juga lebih aplikatif," kata Anwar usai memberi paparan kuliah umum di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya pada Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Info Kemnaker: Ini Lowongan Kerja bagi Lulusan S1
Selain itu, Kemnaker juga akan merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan fasilitas penunjang.
Menurut Anwar, jumlah BLK di Indonesia masih kurang. BLK yang dikelola pemerintah daerah juga masih minim fasilitas, seperti alat-alat pelatihan dan tenaga pembelajaran.
"Artinya, kapasitas dari BLK itu sendiri kita juga masih kurang baik dari sisi jumlah, karena BLK yang dimiliki Kemnaker masih 21, mungkin ditambah dengan BLK provinsi, kota atau kabupaten, perusahaan, baru bisa tercapai," katanya.
"Kita ingin adanya perbaikan signifikan, terutama alat-alat yang kita miliki harus kompatibel dengan keahlian yang memang dibutuhkan dalam pasar kerja itu sendiri, ini menjadi satu langkah yang kita lakukan," tambahnya.
Selain itu, reformasi metode pembelajaran dengan porsi praktik yang besar dibandingkan pemberian pemahaman teori di BLK juga akan dilakukan.
"Yang lebih besar praktiknya, di antara praktik itu pemagangan menjadi bagian cara untuk kita bisa mendekatkan antara keterampilan yang dibutuhkan dengan ketersediaan angkatan kerja," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.