Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Buruh Angkut di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, Sakit Harus Bayar Sendiri, Menganggur Saat Paceklik Ikan

Kompas.com - 14/03/2023, 13:33 WIB
Rachmawati

Penulis

Saat itu, di awal pandemi, kapal yang sering memanfaatkan tenaganya tenggelam dan hilang. Beberapa ABK berhasil menyelamatkan diri, sementara empat lainnya dinyatakan hilang.

"Bukan hanya kehilangan pekerjaan karena kapalnya tenggelam. Tapi teman-teman saya ada yang hilang. Rasanya sedih. Kita juga urunan untuk beri uang duka," kata bapak anak dua itu.

Baca juga: Terlibat Kasus Kekerasan, 14 Pesilat dari 3 Perguruan di Banyuwangi Ditangkap

Ia mengaku tak memiliki cita-cita dan keinginan apa pun selaian bekerja yang tekun untuk keluarganya.

Eko juga mengaku ia dan keluarganya tak memiliki BPJS atau jaminan kesehatan lainnya.

"Yang penting cukup jangan sakit. Yang didapat hari ini ya untuk hari ini. Semoga nanti bisa nabung," ungkap dia.

Paceklik ikan

Sementara itu Seger Santoso (58), koordinator buruh angkut di kapal SN mengaku ia dan 6 anggotanya hanya bekerja selama 20 hari dalam sebulan.

"Kan malam jumat kapal tidak layar. Terus belum lagi pas musim 'petengan' saat ikan enggak ada, Jadi kita kerja ya hanya 20 hari sebulan," kata dia.

Seger mengaku ia mendapatkan persentase yang cukup kecil yang kemudian akan dibagikan ke anggotanya sesama buruh angkut sebulan sekali.

"Memang persentase tapi yang sangat kecil. Bukan kita yang menentukan harga tapi pemilik kapal. Ya sudah kita tinggal terima saja," kata dia.

Baca juga: Kuli Panggul di Pasar Kota Solo Bakal Go Digital, Bisa Pesan Lewat Aplikasi

Menurutnya mereka akan mendapatkan hasil yang lumayan saat musim ikan. Namun sayangnya sejak 10 tahun terakhir, jumlah ikan yang didapatkan semakin menurun.

"Apalagi empat bulan terakhir benar-benar paceklik. Enggak dapat apa-apa. Banyak kapal yang enggak melaut karena hujan badai. Bahaya buat mereka. Ini baru seminggu cuaca cerah ya semoga hasilnya bagus," kata dia.

Waktu menunjukkan pukul 10.15 WIB. Suara klakson truk warna kuning di dekat kapal BS membubarkan obrolan Sudar dan teman-temannya di warung kopi.

Mereka bergegas ke truk untuk menurunkan puluhan balok es dan memindahkan ke kapal. Sudar bercerita jam 12.00 WIB, kapal BS akan berlayar mencari ikan.

Sambil mengangkat balok es dengan tangan kosong Sudar berkata, "Semoga pemerintah lebih peduli dengan kita. Bukan cuma baik pas kampanye saja."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com