Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengeluh Jalan Berlubang di Kota Malang, Pemkot Mengaku Rutin Lakukan Penambalan

Kompas.com - 13/03/2023, 14:19 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang warga membagikan pengalaman buruknya di media sosial setelah melewati jalanan berlubang di Kota Malang Jawa Timur.

Lewat akun Instagram @angelfsp_, warga tersebut mengeluh velg belakang motor matik miliknya ringsek setelah melalui jalan berlubang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 13 Maret 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Peristiwa itu dialaminya di Jalan Saxophone, Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Sabtu (11/3/2023). 

Pemilik akun @angelfsp_ itu mengaku tak bisa menghindari lubang karena lalu lintas di jalan tersebut cukup ramai. Saat kejadian, dirinya mengendarai motor dengan pelan di belakang sebuah mobil.

"Mobil di depan bisa menghindar, tetapi saya enggak bisa karena jaraknya dekat dan kejadiannya cepat sekali. Ternyata itu juga ada yang mengalami kejadian serupa seperti saya, itu saya tahu setelah saya lewat sana lagi setelah membetulkan sepeda motor saya," kata pemilik akun Instagram @angelfsp_ saat dihubungi via direct message, Senin (13/3/2023).

Menanggapi hal itu, Kepala DPUPRPK Kota Malang Dandung Djulhardjanto mengatakan, penanganan jalan rusak menjadi program prioritas Pemkot Malang.

Dinas PUPRPK setiap hari melakukan pekerjaan penambalan jalan berlubang.

"Rutin kita lakukan setiap malam selama tidak hujan, seperti kemarin (Minggu 12/3/2023) malam di Jalan Puncak Esberg sama di putaran Jalan Tidar, dua hari lalu di daerah Babatan, Cemorokandang," kata Dandung di Kota Malang, Senin (13/3/2023).


Dalam sehari, kata Dandung, DPUPRPK Kota Malang bisa melakukan penambalan di tiga sampai lima ruas jalan. Pada setiap ruas jalan, terdapat puluhan titik lubang yang harus ditambal.

"Bisa tiga sampai lima ruas, tergantung dari jumlah titik dan panjang ruas, katakanlah ruasnya panjang tapi titik lubangnya sedikit ya bisa kita garap banyak ruas," katanya.

Menurut Dandung, kerusakan jalan memang rentan terjadi saat musim hujan.

"Karena musuh aspal itu air, jadi kadang kalau ada lubang sedikit kena air akan merantak, tetapi kita lakukan penanganan," katanya.

Dia menegaskan, penyebab jalan berlubang bukan karena kualitas aspal yang jelek. Selain hujan, kendaraan yang kelebihan muatan juga mempengaruhi kondisi jalan.

"Kayak banyak mobil seperti angkutan barang over tonase, itu menjadi salah satu penyebab, bebannya terlalu berat dan volume kendaraan juga banyak yang lewat," katanya.

Baca juga: Korban Tewas Saat ledakan di Malang Dikenal Sering Buat Petasan Sebelum Ramadhan

Untuk pemeliharaan kerusakan jalan, Pemkot Malang menganggarkan dana sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 7 miliar pada 2023. Selain itu, akan ada pengerjaan jalan rusak dan jalan baru dengan proses tender.

"Seperti di Jalan Kyai Ageng Gribig tahun ini akan dilakukan overlay dari ujung utara jembatan Kedungkandang sampai dengan simpang tiga Danau Toba akan dilakukan overlay, sambil menunggu overlay dilakukan penambalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com