Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Leptospirosis Mewabah di Jatim, 9 Orang Meninggal, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 06/03/2023, 21:46 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, wabah leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Karena itu, Khofifah meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di tengah musim hujan.

"Wajib waspada dan tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (6/3/2023).

Baca juga: 112 Warga Pacitan Suspek Leptospirosis, 24 Positif dan 3 Meninggal

9 kasus kematian

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, kasus leptospirosis pada 2022 tercatat 606 kasus. Tahun ini, terhitung hingga 5 Maret 2023, jumlahnya sudah tercatat 249 kasus dengan 9 kasus kematian.

Dari total 249 kasus itu, terbanyak ada di Pacitan, yakni 204 kasus dengan 6 kasus kematian.

Baca juga: 6 Warga Bantul Meninggal akibat Leptospirosis Sepanjang Tahun 2023

Selain itu, di Kabupaten Probolinggo 3 kasus dengan 2 kasus kematian, Gresik 3 kasus, Lumajang 8 kasus, Kota Probolinggo 5 kasus dengan 1 kasus kematian, Sampang 22 kasus, dan Tulungagung 4 kasus.

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit tersebut menyebar melalui urin dari hewan yang terinfeksi bakteri leptospira dan mengontaminasi lingkungan, terutama di lingkungan yang terdapat genangan air dan kontak dengan kulit yang luka.

"Hewan yang terinfeksi bakteri ini tidak mati, namun pada manusia bisa menyebabkan kematian," terangnya.

Penyakit tersebut juga menyebar melalui air atau tanah yang sudah terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Hewan pembawa bakteri leptospira antara lain tikus, sapi, babi, dan hewan lainnya, tapi tikus merupakan penyebab utamanya.

Khofifah mengimbau agar masyarakat yang merasakan sejumlah gejala leptospirosis agar segera memeriksakan diri. Gejala leptospirosis antara lain seperti demam lebih dari 38 derajat celsius, nyeri kepala, nyeri otot, malaise (lelah), serta mata tampak merah atau kekuning-kuningan.

"Gejalanya mirip dengan demam berdarah, jika tidak segera tertangani, pasien terjangkit bisa meninggal dunia," jelasnya.

Baca juga: 1 Warga Tulungagung Meninggal karena Leptospirosis dari Urine Tikus

Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk rajin mencuci anggota tubuh dengan sabun setelah beraktivitas, terutama di daerah yang terpapar hujan dan banjir.

Alat Pelindung Diri (APD) juga wajib dikenakan, seperti sarung tangan dan sepatu boot saat berkegiatan di area yang rawan terkontaminasi leptospira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com