Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Tahun Hidup dengan Energi Alternatif Gas Metana TPA Sliwung Situbondo

Kompas.com - 05/03/2023, 12:48 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Sehingga pihak pengelola membuat modifikasi sebaik mungkin untuk mengantisipasi kebocoran dan tidak boleh ada penyumbatan gas. Salah satu cara yang dilakukan memberi pembuangan setiap siku-siku paralon.

Paralon yang digunakan harus yang berkualitas bagus sehingga tidak mudah bocor. Penggunaanya harus dengan perhitungan yang baik. Setiap siku-siku diberikan pembuangan dengan kran.

Setiap siku-siku paralon diberi pembuangan yang bertujuan untuk membuang air lindi berlebih. Supaya yang sampai hanya gas metana ke kompornya.

Menurutnya, ketika blower sedang dihidupkan maka energi gas metana sedang disalurkan. Angin yang dihasikan mendistribusikan gas ke kompor.

Namun ketika blower tidak dihidupkan, maka gas menumpuk dan berbahaya. Sehingga setiap hari gas harus digunakan dalam keadaan menyala.

"Kondisi kompor hidup terus ini sampai jam 2 siang, kalau sore dimatikan karena pekerja pulang," kata Sediyanto.

Sejauh ini TPA Sliwung masih memiliki satu blower untuk mendistribusikan gas ke semua pipa yang disalurkan ke rumah warga. Ciri-ciri gas tersalurkan dengan baik memiliki suara dan berbau gas.

"Gas tersalurkan dengan baik ketika ada suara dan bau, setelah itu baru bisa dinyalakan apinya," tuturnya.

Sampah Organik

Sediyanto yang cukup berpengalaman dalam mengelola sampah memiliki kriteria tertentu dalam memilah sampah. Sehingga distribusi air lindi sangat berpengaruh.

Menurutnya, kendala ada dua yakni sampah plastik dan angin kencang. Jika terlalu banyak plastik maka air lindi terhalang ke bawah dan menghambat melakukan penguapan. Sedangkan angin kencang membuat penutup terpal terbuka dan mengganggu penguapan.

"Saya berharap sampah plastik bisa berkurang karena cukup menyulitkan," tuturnya.

Dalam sehari TPA Sliwung menampung 35 ton sampah. Sehingga perlu pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan mengubah sampah menjadi energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurutnya, banyak yang pesimis dengan kondisi sampah yang dihasilkan limbah rumah tangga yang banyak. Namun, dia meminta masyarakat tetap optimis dengan memulai perubahan dalam diri sendiri.

"Minimal membuang sampah pada tempatnya dan dilakukan setiap hari. Kurangi sampah plastik juga karena yang bagus untuk pengelolaan untuk gas metana sampah organik," kata Sediyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com