Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Di-bully Temannya Tak Punya Bapak, Bocah Yatim di Banyuwangi Bunuh Diri

Kompas.com - 28/02/2023, 21:59 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang bocah asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur berinisial MR (11) tewas gantung diri.

Siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) tersebut diduga bunuh diri lantaran tak kuat dirundung oleh teman-temannya dan disebut tidak memiliki ayah.

"Pokoknya kalau pulang nesu (marah) itu, berarti dia abis di-bully temannya. Dia anak yatim. Padahal sudah dibilang kalau punya bapak," kata Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Mahasiswi Asal Kebumen Diduga Bunuh Diri karena Biaya Kuliah, Begini Permintaan Pemda DIY kepada Kampus

Ditemukan ibu

Basori mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (27/2/2023) sekira pukul 15.00 WIB.

Ibu korban berinisial WS (50) menemukan tubuh MR dalam kondisi tergantung.

Dalam keadaan menangis, ibu korban lalu menghubungi anak pertamanya, MN (25). Dia juga meminta bantuan kepada tetangga.

"Ibu korban meminta MN untuk segera pulang," kata AKP Basori.

Baca juga: Satu Keluarga di Banyuwangi Alami Luka Bakar Akibat Tabung Elpiji Bocor, Korban Sempat Dengar Suara Desis

Beberapa saat setelah itu, kakak MR datang bersama bersama tiga temannya. Sampai di rumah, dia kemudian mencoba memanggil ibu dan adiknya, namun tidak ada jawaban.

MN lalu masuk lewat dapur belakang. Usai masuk dari belakang, MN kaget melihat tubuh adiknya itu sudah dalam posisi tergantung di tiang dapur.

MN yang panik, langsung mencoba menurunkan tubuh adiknya dengan bantuan teman-temannya.

"Saat itu itu denyut nadi korban masih sempat berdenyut," ungkapnya.


Diduga sering dirundung

MN kemudian membawa korban ke klinik terdekat. Tapi setibanya di sana, korban sudah meninggal dunia.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak terdapat kekerasan pada tubuh korban," ujar Basori.

Usai diperiksa tim medis, polisi berusaha mencari penyebab kematian korban melalui pihak keluarga.

Menurut keterangan ibu korban, MR sering di-bully oleh teman-temannya.

"Anaknya ini sensitif, setiap pulang habis main selalu menangis. Pulang sekolah biasanya salam kemarin gak salam, ditanya itu juga tidak merespons," ungkap Basori.

Keterangan pihak keluarga, MR sebelumnya dikenal sebagai sosok anak yang rajin membantu ibunya mengurus tanaman jahe.

Di rumah MR hanya tinggal dengan ibu dan kakaknya setelah sang ayah meninggal beberapa tahun lalu.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com