Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanya Kematian Mahasiswa di Surabaya, Ada Sejumlah Luka tapi Pihak Kampus Sebut akibat Terpeleset, Ayah MRFA: Enggak Masuk Akal

Kompas.com - 07/02/2023, 06:46 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - MRFA (19), seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur, meninggal dunia.

Ayah MRFA, M Yani, mengatakan, pihak kampus menyebutkan bahwa MRFA meninggal akibat terpeleset. 

Namun, Yani merasa janggal dengan kematian anaknya. Pasalnya, dia menemukan sejumlah luka di tubuh anaknya. 

Oleh karena itu, Yani melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Kalau penuturan kata pembinanya, terpeleset di kamar mandi, kan ya enggak masuk akal. Makanya saya laporkan," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Mahasiswa Surabaya Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Kejanggalan, Pihak Kampus Sebut Terpeleset di Toilet

Luka di tubuh MRFA

Yani mendapat kabar kematian anaknya pada Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 22.48 WIB. Kabar duka itu disampaikan tim kesehatan kampus tempat anaknya menempuh pendidikan.

Ia kemudian bergegas ke Rumah Sakit Sukolilo, Surabaya. Di kamar jenazah, Yani melihat jasad anaknya yang terdapat luka di beberapa bagian tubuh.

"Soalnya bibir itu bengkak, pecah terus hidung kanan itu juga bengkak, dahi kanan kiri memar," ucapnya.

"Pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua, terus mulut mengeluarkan darah, enggak ada hentinya," ungkapnya.

Baca juga: Nyawa Rizki Melayang Usai Diserang Geng Motor, Nenek Korban: Ditunggu Enggak Pulang-pulang, Malah Dengar Kabar Dibacok

 

Yani menduga bahwa anaknya menjadi korban penganiayaan. Sebab, MRFA kerap mengeluhkan soal perundungan di kampus. Hal itu MRFA ceritakan kepada sang nenek setiap pulang pada akhir pekan.

"Enggak tahu, kalau junior kan. Mungkin sama seniornya dibuat tradisi atau gimana kan, sering dihajar," tuturnya.

Dia menuturkan, MRFA baru lima bulan menjalani perkuliahan.

Baca juga: Aniaya Suami Istri hingga Salah Satunya Tewas, Jaelani Jengkel karena Dibilang Gila

Penjelasan pihak kampus

Pihak Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya buka suara soal kematian MRFA.

Direktur Poltekpel Surabaya Heru Widada menjelaskan, terdapat 9-12 mahasiswa yang diperiksa oleh penyidik Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.

"Sudah berjalan sejak tadi siang hingga saat ini," terangnya, Senin (6/2/2023).

Sejumlah mahasiswa yang diperiksa tersebut terdiri dari teman satu angkatan dan senior MRFA.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Siswa SD yang Tewas Tertembak Senapan Angin di Maluku

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswa di Surabaya Tewas Diduga Dianiaya, Tubuh Penuh Luka Lebam, Sempat Mengeluh Soal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com