Yani menduga bahwa anaknya menjadi korban penganiayaan. Sebab, MRFA kerap mengeluhkan soal perundungan di kampus. Hal itu MRFA ceritakan kepada sang nenek setiap pulang pada akhir pekan.
"Enggak tahu, kalau junior kan. Mungkin sama seniornya dibuat tradisi atau gimana kan, sering dihajar," tuturnya.
Dia menuturkan, MRFA baru lima bulan menjalani perkuliahan.
Baca juga: Aniaya Suami Istri hingga Salah Satunya Tewas, Jaelani Jengkel karena Dibilang Gila
Pihak Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya buka suara soal kematian MRFA.
Direktur Poltekpel Surabaya Heru Widada menjelaskan, terdapat 9-12 mahasiswa yang diperiksa oleh penyidik Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.
"Sudah berjalan sejak tadi siang hingga saat ini," terangnya, Senin (6/2/2023).
Sejumlah mahasiswa yang diperiksa tersebut terdiri dari teman satu angkatan dan senior MRFA.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Siswa SD yang Tewas Tertembak Senapan Angin di Maluku
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswa di Surabaya Tewas Diduga Dianiaya, Tubuh Penuh Luka Lebam, Sempat Mengeluh Soal Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.