Sejak kecil, Kiai Adnan tidak pernah meninggalkan shalat hajat dan shalat berjamaah.
Selain itu, Kiai Adnan juga tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk mengajar para santri-santrinya.
Baca juga: 4.600 Warga Lumajang Berangkat ke Sidoarjo Rayakan 1 Abad NU, Kapolres Beri Pengawalan
"Keistiqomahan beliau ada dua, satu shalat jemaah dan satunya mulang (mengajar ngaji). Makanya santru Syarifudin itu kalau sudah pulang ke rumah kembali ke masyarakat itu hukumnya wajib untuk mulang. Jika tidak mampu mulang masyarakat minimal mulang anaknya sendiri," pungkasnya.
Kiai Adnan Syarif meninggal dunia pada 23 November 2020 di usia 69 tahun dan dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Kyai Syarifudin Lumajang.
Selain Selawat Uhudiyah, karyanya yang paling terkenal adalah syair selawat berjudul "Nabiyuna".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.