"Kiai Adnan itu hafalannya tekstual. Beliau sempat mau di-DO saat kuliau di Riyadh gara-gara dikira mencontek kitab karena jawabannya sama persis dengan kitab sampai ke titik komanya. Tapi saat dites ulang terbukti kealiman beliau dan menjadi mahasiswa terbaik di sana," ungkap Gus Wadud.
Kecintaan Kiai Adnan kepada NU tidak perlu diragukan lagi. Kiai Adnan adalah sosok yang menghidupkan kembali NU di Kabupaten Lumajang yang sempat lama tertidur.
Kiai Adnan menjabat sebagai ketua PCNU Lumajang periode 1993 - 1998. Saat itu, NU di Lumajang berada pada masa-masa sulit.
Dinamika politik pada masa orde baru menempatkan NU pada barisan yang kerap mengkritik pemerintah. Sehingga, NU seakan dipinggirkan oleh penguasa saat itu.
Kondisi sulit yang dihadapi NU saat itu dirasakan merata mulai pengurus besar (PB) hingga majelis wakil cabang (MWC) di tingkat kecamatan.
Baca juga: Pemprov Jatim Izinkan ASN dan Pegawai Swasta WFH Selama Resepsi Harlah 1 Abad NU
Kehadiran Kiai Adnan sebagai ketua PCNU ternyata mampu membangkitkan lagi kiprah NU di Lumajang.
Beliau berhasil membangun hubungan baik dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang saat itu yang dipimpin Akhmad Fauzi.
Salah satu peninggalan beliau di NU adalah terbangunnya Gedung NU Lumajang yang masih berdiri megah sampai saat ini.
"Beliau itu kemampuan diplomatisnya luar biasa, bukan lagi kelas Lumajang. Sehingga saat beliau jadi tanfidziyah PCNU, selain bisa menghidupkan lagi juga mampu menyatukan MWC sampai membangun Gedung NU itu," jelasnya.
Sosok Kiai Adnan dikenal sebagai orang dekat Gus Dur. Kedekatan kedua kiai karismatik ini dimulai saat beliau nyantri ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Kealiman Kiai Adnan muda sudah masyhur di kalangan santri Tebu Ireng. Banyak santri yang belajar membaca kitab dari beliau.
Menurut Gus Wadud, Kiai Adnan saat mulai nyantri di Ponpes Tebuireng sudah mengajar di sana. Kala itu, usianya masih sangat muda seusia anak yang duduk di bangku SMP.
Kealiman inilah yang kemudian mengantarkan beliau untuk dekat dengan sosok Gus Dur.
Baca juga: Bung Karno hingga Gus Dur Dapat Penghargaan dari Nahdlatul Ulama
"Jadi beliau ini sangat dekat dengan Gus Dur karena memang dulu lama nyantri di Jombang. Dulu beberapa hari setelah lengser, Gus Dur datang ke Wonorejo, ini jadi bukti kedekatan beliau dengan Gus Dur," ceritanya.
Kiai Adnan dikenal sebagai sosok yang sangat istiqomah dalam beribadah dan berjuang di jalan Allah.