Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Kiai Adnan Syarif, Lahirkan Selawat Uhudiyah yang Diminta oleh Gus Dur

Kompas.com - 07/02/2023, 05:51 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Namun presiden keempat itu menanggapi berbeda terhadap karya Kiai Adnan. Setelah membaca syair Uhudiyah karangan Kiai Adnan, Gus Dur yang juga seorang ahli bahasa langsung menyetujuinya.

Kiai Adnan pun kemudian pulang dan langsung menulis ulang rancangan syair selawat Uhudiyah yang telah mendapatkan persetujuan dari Gus Dur.

Baca juga: Jelang Harlah 1 Abad NU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ajak NU Jadi Pilar Penjaga Keutuhan pada Pemilu 2024

Isi dan pesan selawat

Selawat Uhudiyah yang berjumlah 22 bait syair berbahasa arab ini berisi selawat dan salam yang dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dilanjutkan dengan tawasul (mendekatkan diri dengan perantara) kepada para pejuang perang uhud, Nahdlatul Ulama dan para kiai pendiri NU.

"Dalam tradisi NU diyakini boleh tawasul kepada nabi maupun orang sholeh. Tawasul ini diyakini bisa melancarkan doa kita agar segera dikabulkan oleh Allah," jelas Gus Wadud.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Semangati Pengisi Peringatan Seabad NU, Akan Ada Acara Selawat bersama Presiden

Selain itu, selawat Uhudiyah juga menceritakan kondisi karut-marutnya perang uhud untuk dijadikan peringatan bagi kaum muslim.

Gus Wadud menuturkan, ada beberapa pesan yang ingin disampaikan Kiai Adnan dalam karya sastranya yakni, kesulitan pasti akan mendatangi seseorang yang sedang berjuang.

Sehingga, syair ini berpesan agar manusia tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai kesulitan yang mengadang.

Baca juga: Puncak Resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo Digelar 24 Jam Nonstop

Selain itu, masuknya panglima Quraisy, Kholid bin Walid yang mengalahkan pasukan muslim saat perang uhud ke Islam, menurut Gus Wadud, menjadi isyarat bahwa di balik sebuah kekalahan ada kemenangan yang tidak diketahui di kemudian hari.

"Namanya perjuangan itu pasti banyak menghadapi kesulitan. Kadang-kadang dalam perjuangan NU itu sepertinya kalah tapi di balik itu ada kemenangan yang kita tidak tahu," tutur Gus Wadud.

Hampir DO saat kuliah di Arah Saudi

Gus Wadud menceritakan, Kiai Adnan Syarif memiliki kelebihan dalam menghafalkan sebuah tulisan secara tekstual.

Kelebihan itu, ternyata nyaris membuat Kiai Adnan dikeluarkan (DO) dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Su’ud di Riyadh, Saudi Arabia.

Kala itu, Kiai Adnan muda dianggap mencontek saat ujian lantaran jawaban yang dituliskannya di lembar ujian persis seperti yang tertera di kitab sampai ke bagian detail seperti titik dan koma.

Kiai Adnan lantas mengelak dan meminta ujian ulang secara pribadi dengan dosennya di ruangan dan soal yang berbeda.

Baca juga: Lestarikan Tradisi NU, Ribuan Warga Salatiga Ikut Jalan Sehat Bersarung

Lagi-lagi, Kiai Adnan mampu menuliskan seluruh jawaban dalam soal ujian persis dengan kitab yang tengah dipelajari. Sang dosen pun langsung mengakui kealiman Kiai Adnan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com