LUMAJANG, KOMPAS.com - Jalur alternatif penghubung Lumajang-Malang via Curah Kobokan kembali dibuka untuk masyarakat umum usai turunnya awan panas guguran (APG), Minggu (5/2/2023).
Sebelumnya, Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan luncuran APG sejauh enam kilometer mengarah ke Besuk Kobokan sekitar pukul 12.42 WIB.
Baca juga: Jalan Curah Kobokan Pakai Sistem Buka Tutup, Ini 3 Akses Alternatif Lumajang-Malang
Sesaat setelah APG mulai menuruni lereng Semeru, petugas yang bersiaga di Pos Pantau Curah Kobokan langsung menutup jalur penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan empat.
Koordinator Pos Pantau Curah Kobokan Sugiono mengatakan, penutupan jalur penyeberangan mulai dilakukan pada pukul 12.44 WIB.
"Dua menit setelah APG mulai turun, langsung kita tutup jalur penyeberangan Curah Kobokan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sugiono di Pos Pantau Curah Kobokan.
Diketahui, luncuran APG dengan amplitudo maksimal 22 milimeter ini terjadi selama 15 menit.
Satu jam setelahnya, tepatnya pukul 14.00 WIB, jalur penyeberangan alternatif yang dikenal dengan nama Tol Cikali kembali dibuka untuk semua kendaraan.
"Setelah aktivitas APG tidak terekam, kita langsung buka lagi jalannya untuk semua jenis kendaraan," tambahnya.
Menurut Sugiono, luncuran APG yang terjadi sore tadi masih cukup jauh dari tempatnya memantau pergerakan vulkanik Gunung Semeru yang berjarak 11 kilometer.
"Masih jauh, belum sampai ke blok watu telu APG-nya, jadi masih cukup aman. Tapi tetap harus waspada," jelasnya.
Sugiono menyatakan, pihaknya akan siaga 24 jam untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru.
"Kami terus koordinasi dengan pos pantau di Gunung Sawur sambil kita monitor terus melalui kamera CCTV yang terpasang di empat titik ini," tutupnya.
Sementara itu, salah satu pengendara motor yang melintasi Jalur Alternatif Curah Kobokan bernama Rifki sedang dalam perjalanan ke Kota Lumajang saat mendengar informasi APG turun.
Baca juga: Erupsi, Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 6 Kilometer
Rifki harus menunggu lebih dari satu jam untuk menyeberang. Rifki sempat khawatir APG yang turun seperti dua bulan lalu yang mengakibatkan jalur penyeberangan tutup.
"Iya tadi mau ke Lumajang terus sampai sini disetop petugas dibilang ada APG, takutnya kalau besar kayak yang kemarin (Desember 2022) itu," jelas Rifki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.