Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telanjur Dipukuli karena Dikira Penculik Anak, Pria di Surabaya Ternyata ODGJ

Kompas.com - 03/02/2023, 18:49 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah video dugaan penculikan anak di Kota Surabaya, viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dalam video yang diunggah akun Instagram@surabayakabarmetro tersebut, tampak seorang lelaki sedang diamankan oleh warga.

Pria itu sedang duduk di lantai dan dikerumuni petugas kepolisian.

Baca juga: Kereta Panoramic Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya Beroperasi, Fasilitas, Harga Tiket, dan Jadwal

"Kejadian nang Kejawan Putih Tambak Gang 2 Dino Iki mau rek, seng duwe adik cilik, anak cilik, tolong dijogo yo, rek," demikian keterangan dalam video tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kejawan Putih, Tambak Gang 2C, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Kamis (2/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, 

Kapolsek Mulyorejo, Kompol Sugeng Rianto membantah mengenai adanya dugaan penculikan.

Baca juga: Misteri Kematian Wanita di Surabaya, Ada Luka Sayatan hingga dalam Kondisi Setengah Telanjang

Ia memastikan bahwa orang yang diduga penculik adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sugeng Riyanto mengemukakan, pria ODGJ berinisial MAH (26) ini mulanya memberikan permen pada anak-anak. Di saat yang bersamaan, ibu si anak melarang MAH memberikan permen dan berteriak mengenai adanya aksi penculikan.

"MAH kemudian lari. Hal ini memantik amarah warga setempat, sehingga MAH dikejar dan dipukuli," katanya.

Saat itu petugas kepolisian datang untuk mengamankan situasi. MAH dibawa ke Mapolretabes Surabaya.

Kemudian pada Kamis (2/2/2023), MAH yang diketahui merupakan warga Pasuruan, Jawa Timur dikembalikan ke keluarganya.

Kasubnit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Tri Wulandari membernarkan jika MAH telah dikembalikan ke keluarganya.

Keluarga MAH datang ke Polrestabes Surabaya pada Kamis (2/2/2023) pukul 23.00 WIB. Keluarga korban juga membawa surat keterangan yang menyatakan bahwa MAH adalah ODGJ.

Baca juga: Kabar Penculikan Anak Tersebar di Surabaya, Wali Kota Pastikan Semuanya Hoaks

MAH juga masuk daftar orang hilang di Polsek Bangil, Pasuruan.

"Di daftar itu, ada kontak keluarganya, saya coba hubungi. Saya minta keluarganya datang ke Polrestabes Surabaya dengan bawa keterangan kalau memang yang bersangkutan ODGJ," kata Wulan di Surabaya, Jumat (3/2/2023).

Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih menyebutkan, MAH pernah dilaporkan hilang oleh pihak keluarga di Polsek Bangil, Pasuruan.

Laporan orang hilang itu tercatat pada 17 Januari 2023.

Fakih memastikan bahwa yang bersangkutan memang tengah mengalami gangguan mental setelah keluar dari Lapas Porong pada 2019 lalu.

Baca juga: Isu Penculikan Anak di Maluku Resahkan Warga, Polisi: Itu Hoaks dan Tidak Benar

Namun, Fakih tidak menyebut apakah sebelumnya MAH pernah terlibat tindak kriminal sehingga sempat berada di Lapas Porong.

"Yang bersangkutan sakit, tepatnya mengalami gangguan mental. Itu terjadi sejak keluar dari Lapas Porong di tahun 2019. Dari situ (MAH) terus mengalami gangguan jiwa. Keluarganya menyampaikan ODGJ," ujar Fakih.

Sementara itu, perwakilan keluarga MAH yang enggan disebutkan identitasnya menyebut jika MAH sudah kabur dari rumah sejak 4 Januari 2023.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat di Kota Surabaya apabila MAH telah membuat resah dan gaduh.

Baca juga: Jambret Kalung Peziarah Sunan Ampel, Seorang Ibu di Surabaya Hampir Diamuk Massa: Kepepet Buat Bayar Utang

Dengan kejadian ini, pihaknya akan segera membawa MAH untuk berobat ke rumah sakit jiwa.

"Setelah ini kami akan membawa saudara AH berobat ke RSJ Sumber Porong. Kami sekeluarga mohon maaf karena membuat resah dengan kejadian ini," kata dia.

Kabar tentang penculikan anak memang beredar luas di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kabar tentang penculikan anak ini, tak hanya beredar di media sosial, tetapi juga menyebar di grup-grup WhatsApp.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan bahwa semua kabar yang beredar terkait penculikan anak di Kota Surabaya adalah hoaks.

Sejak banyak fenomena dan kabar tentang penculikan anak, Eri mengaku telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan terkait kabar tersebut.

"Pak Kapolda juga sudah menyampaikan bahwa isu itu di Jatim adalah hoaks. Kemarin memang ada (kabar penculikan) anak di sekolah, tak cek enggak (tidak) ada," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (2/2/2023).

Eri menilai, orang yang membuat atau menyebar kabar penculikan anak sekolah ini diduga ingin membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Walau demikian, ia kembali memastikan jika kabar yang beredar adalah hoaks.

"Karena ada yang laporan di sekolah (penculikan anak) ini, tapi tak cek juga nggak (tidak) ada. Berarti ada hoaks itu, berarti (ada orang) yang senangnya membuat ketidaktenangan atau gaduh," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com