Menurutnya, hal ini disebabkan saling tindih peran dalam kerja organisasi. Selama ini, pengurus DPD tidak berfungsi atau tidak diberikan wewenang sesuai tupoksi, melainkan lebih kepada penunjukan ketua.
"Seharusnya, yang kerjanya belum selesai diberikan dorongan dan motivasi. Bukan justru diberikan tugas baru yang sebenarnya bukan tugasnya," ujar dia.
Panasnya hubungan antarpengurus ini membuat struktur tidak harmonis hingga delapan pengurus yang terdiri para wakil ketua DPD NasDem Surabaya memilih mengundurkan diri.
"Suasana kantor DPD tidak mencerminkan suasana kantor partai politik yang terbuka dan demokratis," ucap dia.
Baca juga: Warung Es Degan di Surabaya Rusak Diserang Sekelompok Orang Tak Dikenal
Ia khawatir, apabila hal ini terus berlanjut, kerja pemenangan untuk pemilu 2024 bisa terganggu. Apalagi, NasDem Surabaya mendapatkan target besar, meningkatkan perolehan kursi di DPRD Surabaya menjadi nyaris 3 kali lipat dari perolehan kursi saat ini.
Dari yang sebelumnya hanya mendapatkan 3 kursi, NasDem Surabaya menargetkan bisa mendapatkan 8 kursi di legislatif.
"Target tersebut cukup berat apabila tak disiapkan sejak jauh hari. Ini harus menjadi komitmen bersama," kata dia.
Atas berbagai masalah tersebut, pihaknya telah bersurat kepada DPP untuk mencopot Robert pada 19 Desember.
Sebab, mekanisme di partai NasDem, hanya DPP yang berwenang mencopot dan mengangkat Ketua DPD.
Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan adanya pertemuan DPD NasDem Surabaya dengan DPW NasDem Jawa Timur pada 16 Januari 2023.
Pertemuan ini menghasilkan 11 poin yang di antaranya tak ada penggantian Ketua DPD NasDem Surabaya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 29 Januari 2022 : Pagi Berawan, Sore Hujan Petir
DPW NasDem Jatim juga meminta Ketua DPD untuk melibatkan pengurus dalam penggunaan dana banpol.
Lantaran Robert tak dicopot, delapan pengurus memilih mundur.
"Karena tak adanya pencopotan Ketua DPD, kami mengundurkan diri dari pengurus," katanya.
Melalui aksi ini, ia menegaskan tak mencalonkan figur tertentu untuk menjadi Ketua DPD NasDem Surabaya.
Hal ini juga tak terkait dengan Pencalonan Presiden Anies Baswedan oleh NasDem.
"Sekalipun kami mundur dari pengurus, kami tetap kader NasDem. Kami siap mencalonkan diri di Pencalegan (pencalonan legislatif) dan membantu pemenangan Bapak Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.