MAGETAN, KOMPAS.com – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencatat 99 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Januari 2023.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Budi Nur Rohman mengatakan, pihaknya tak mencatat adanya kasus PMK selama dua pekan terakhir Desember 2022.
Baca juga: 3 Benda Cagar Budaya Diduga Peninggalan Era Majapahit di Desa Sukowidi Magetan Hilang
“Selama dua minggu di akhir bulan Desember kami tidak mencatat adanya penambahan kasus, zero case alias nol kasus,” ujar Budi ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/01/2023).
Budi Nur Rohman menambahkan, peningkatan jumlah kasus PMK di awal tahun diduga terjadi karena cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
Selain itu, peningkatan kasus itu juga diperkirakan terjadi karena pergerakan sapi dari luar daerah. Banyak warga yang membeli sapi dari luar daerah setelah panen di Magetan.
“Selain pengaruh cuaca masyarakat biasanya melakuakn pembelian sapi pascapanen. Jumlah kasus juga dari sapi yang belum divaksin karena pemiliknya tidak mau divaksin,” imbuhnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus PMK, Dinas Peternakan Kabupaten Magetan menggencarkan sosialisasi peningkatan biosecurity dan vaksinasi. Dari 118.000 ekor sapi di Magetan, sebanyak 80.000 sapi sudah divaksin.
Selain menggencarkan vaksin, Dinas Peternakan Kabupaten Magetan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tak membeli sapi yang belum divaksin untuk sementara waktu.
“Kita imbau warga untuk menunda membeli ternak yang belum divaksin dan memastikan membeli ternak yang sudah divaksin,“ ujarnya.
Baca juga: Pria Asal Magetan Ajak Anaknya yang Masih di Bawah Umur Curi Motor, Sudah Beraksi 9 Kali
Dinas Peternakan Magetan akan menggencarkan vaksin dengan gerakan satu hari sekitar 1.000 ekor sapi yang akan dilakukan vaksinasi. Vaksin PMK di Kabupaten Magetan tak mengalami kendala.
“Kalau setiap hari sekitar 1.000 ekor pertengahan tahun kita bisa menyelesaiakn target sapi divaksin. Untuk stok vaksin berapa pun yang kita minta tersedia,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.