Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 Tahun yang Hanyut di Malang Ditemukan di Sungai Brantas, Terseret 39 Km

Kompas.com - 29/01/2023, 16:35 WIB
Imron Hakiki,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berinisial NU (8), qqqwarga Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso yang dilaporkan hilang terbawa arus sungai di kawasan Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada Rabu (25/1/2023) sudah ditemukan.

NU ditemukan tewas dengan kondisi tubuh mulai membusuk dan mengapung di salah satu titik aliran sungai Brantas, di Dusun Ngrancah, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Jarak dari lokasi NU hanyut terbawa arus hingga ditemukan di Sungai Brantas sekitar 39 kilometer.

Baca juga: Kisah Nelayan Kepri Hanyut ke Vietnam, Dibuang Orang Asing hingga Makan Sampah untuk Bertahan Hidup

Jenazah NU awalnya ditemukan tanpa identitas oleh Eddi Sunarto, pemilik keramba ikan di kawasan setempat pada Minggu (29/1/2023) pukul 07.30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Sumberpucung, Aiptu Edi Sunarto menceritakan, saat itu Eddi tengah melihat-lihat kondisi kerambanya, mengelilingi sungai menggunakan perahu kecil atau sampan.

"Setelah sampai di pertengahan, saksi melihat mayat dengan kondisi tengkurap dan mengapung," ungkapnya melalui pesan singkat, Minggu (29/1/2023).

Eddi lantas bergegas menghubungi ketua RT setempat, selanjutnya kejadian tersebut diatas dilaporkan ke Polsek Sumberpucung.

"Dengan bantuan tim Inafis Polres Malang untuk melacak identitas jenazah tersebut, ditemukan ciri-ciri yang identik antara jenazah NU yang hilang terhanyut di aliran sungai di kawasan elurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (25/1/2023) lalu," terang Edi.

Ciri-ciri itu di antaranya berupa anting emas bermotif boneka yang dipakai di kedua telinga korban, serta bekas sobekan jas hujan yang menempel di tubuh korban.

"Saat dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, keluarga yakin berdasarkan ciri-ciri yang ada, bahwa jenazah itu adalah NU," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, NU terhanyut arus air sungai di kawasan Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang debitnya airnya sedang naik dan penuh hingga meluber ke jalan, akibat hujan lebat di kawasan setempat.

Peristiwa itu bermula saat anak malang itu dibonceng ibunya, Siti Maysaroh naik sepeda motor melintasi jembatan di kawasan setempat. Namun, saat melintasi jembatan itu, sepeda motor yang ditumpanginya mogok di tengah-tengah jalan.

Siti Maysaroh pun turun dan menuntun sepeda motor yang ditumpanginya ke tepi jalan yang bersampingan dengan selokan. Ia sudah melarang korban untuk ikut turun karena usianya masih kecil sekaligus debit air sedang naik.

Namun korban tetap nekat turun dan memilih berjalan kaki. Sesampainya di tepi jalan, sandal korban lepas dan jatuh ke dalam selokan. Spontan korban hendak mengambil sandalnya itu, namun ia justru turut tercebur ke dalam selokan itu.

Pasca itu, tim gabungan Polsek Singosari, Basarnas Jawa Timur, Palang Merah Indonesia, relawan bencana, dan warga setempat melakukan pencarian, dengan cara menyisir sepanjang jalur selokan. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.

Kepala Pengendali Lapangan Basarnas Jawa Timur, Candra Kristyawan mengatakan tim gabungan yang diterjukan dalam pencarian itu berjumlah sekitar 100 personel.

"Kami menyisir ke sejumlah aliran sungai yang searah dengan sungai tempat korban terhanyut. Yakni sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari Kota Malang hingga ke Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang," ungkapnya melalui pesan singkat, Minggu.

Baca juga: Jembatan Gantung Tiba-tiba Putus, 1 Anggota TNI dan 3 Polisi Hanyut di Sungai Digul Pegunungan Bintang

Dari hasil penyisiran itu, tim gabungan sempat menemukan jas hujan yang sebelumnya dipakai korban di salah satu titik aliran jalur sungai, berjarak 1,8 kilometer dari tempat kejadian perkara.

"Kemudian, berjarak 200 meter dari tempat ditemukannya jas hujan, tim gabungan juga menemukan seragam sekolah milik korban," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Demi Tren TikTok, 11 Bocah SD Sayat Tangan Sendiri

Demi Tren TikTok, 11 Bocah SD Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
Buntut 11 Anak SD di Situbondo Sayat Tangan, DPRD Minta Pemkab Panggil Semua Kepsek

Buntut 11 Anak SD di Situbondo Sayat Tangan, DPRD Minta Pemkab Panggil Semua Kepsek

Surabaya
Damkar Lamongan Evakuasi Kera yang Meresahkan Warga

Damkar Lamongan Evakuasi Kera yang Meresahkan Warga

Surabaya
Kapolres Magetan: Mbok Yem yang Menolak Dievakuasi Didampingi Relawan

Kapolres Magetan: Mbok Yem yang Menolak Dievakuasi Didampingi Relawan

Surabaya
Saat Anak-anak SD di Malang Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah karena Jembatan Diperbaiki

Saat Anak-anak SD di Malang Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah karena Jembatan Diperbaiki

Surabaya
Hindari Lemari yang Hampir Jatuh, Pengemudi Motor di Malang Tewas Tabrak Truk

Hindari Lemari yang Hampir Jatuh, Pengemudi Motor di Malang Tewas Tabrak Truk

Surabaya
MUI Tetap Halalkan Pewarna Karmin, meski PWNU Jatim Sebut Haram

MUI Tetap Halalkan Pewarna Karmin, meski PWNU Jatim Sebut Haram

Surabaya
Pemkot Kediri Segel Gerai Mie Gacoan karena Tak Lengkapi Izin

Pemkot Kediri Segel Gerai Mie Gacoan karena Tak Lengkapi Izin

Surabaya
Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Surabaya
Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Surabaya
Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Surabaya
Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
'Water Bombing' Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

"Water Bombing" Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

Surabaya
Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Surabaya
11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com