Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Siswi MTs di Gresik Ubah Daun Pepaya Jadi Bubuk Anti-larva Nyamuk

Kompas.com - 28/01/2023, 10:17 WIB
Hamzah Arfah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Jika sudah tiba musim penghujan seperti ini, maka yang seringkali muncul adalah serangan nyamuk. Jenis serangga yang dapat menyebabkan beberapa penyakit bagi kesehatan manusia, mulai demam berdarah, malaria dan beberapa lainnya.

Berdasar pengalaman tersebut, dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Tratee Gresik, Jawa Timur, melakukan penelitian dengan tujuan dapat mengurangi bahkan meminimalisasi jumlah larva nyamuk yang ada dalam genangan air memanfaatkan daun pepaya Jepang.

Dua siswi tersebut adalah Keysa Nirmala (15) dan Az-Zahra Hijriyah Wibowo (15), yang sama-sama duduk di bangku kelas sembilan MTs NU Tratee Gresik.

Baca juga: Bukan Menyerang Manusia, Jamur Cordyceps Ubah Semut Jadi Zombi

Mereka berdua meneliti kandungan dari daun pepaya Jepang, yang biasa ditemui sebagai tanaman hias dan banyak terdapat di rumah-rumah warga terhadap larva nyamuk culex sp.

"Sengaja kami teliti daun pepaya Jepang yang memiliki nama lain cnidoscolus conitifolius terhadap larva nyamuk culex sp, karena bahan mudah didapat dan melimpah," ujar Keysa saat ditemui di MTs NU Tratee Gresik, Jumat (27/1/2023).

Tidak sulit bagi Keysa maupun Az-Zahra dalam menemukan daun pepaya Jepang yang dibutuhkan untuk penelitian, sebab di lingkungan mereka berdua menuntut ilmu saat ini tersedia cukup banyak pepaya Jepang yang digunakan sebagai tanaman hias.

"Selain itu, kami memilih daun pepaya Jepang lantaran aman bagi manusia dan ramah lingkungan. Pembuatan dan penggunaannya juga mudah, namun cukup efektif dalam membunuh larva nyamuk," ucap Keysa.

Sementara Az-Zahra menambahkan, hasil penelitian bersama Keysa selama satu bulan tersebut, sudah dilakukan pengujian di laboratorium Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dan juga Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Hasilnya, efektif dalam membunuh larva atau jentik nyamuk yang ada di genangan air. Serta karena berasal dari bahan herbal, tentunya aman bagi kesehatan manusia. Cukup dituangkan ke genangan air, cairan akan bekerja secara otomatis dalam mematikan larva nyamuk," kata Az-Zahra.

Baca juga: Kisah Yuli, Ubah Serat Alam Jadi Tas Unik, Raih Omzet hingga Jutaan Rupiah Per Bulan

Guna mendapatkan inti sari dari daun pepaya Jepang yang dibutuhkan, kedua siswi tersebut lebih dulu menggunting daun berukuran kecil untuk selanjutnya dijemur di bawah terik matahari.

Setelah kering, potongan daun pepaya Jepang tersebut diblender hingga halus kemudian dicampur sedikit alkohol, untuk selanjutnya diendapkan di wadah tertutup selama tiga hari.

Setelah tiga hari diendapkan di wadah tertutup, campuran diambil untuk dipanaskan dengan suhu mencapai 70 derajat menggunakan alat evaporator vakum, guna mendapat ekstrak pekat. Baru kemudian didapat cairan yang diharapkan, untuk mematikan jentik nyamuk di genangan air.

Guru pendamping kedua siswa MTs NU Tratee Gresik tersebut, Muhammad Faiq Rofiqi menjelaskan, senyawa flavonoid, tanin dan saponin, yang terkandung dalam daun pepaya Jepang cukup mendukung dan bisa digunakan sebagai larvasida alami.

"Harapan kami, dapat dikembangkan lagi, dilakukan penelitian lebih lanjut, supaya dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Jadi ini seperti bubuk abate yang dapat membunuh jentik nyamuk," tutur Faiq.

"Hanya saja lebih alami, sehingga aman untuk kesehatan kita. Karena yang saya tahu selama ini, penggunaan larvasida dapat mengganggu resistensi bagi kesehatan manusia," lanjut dia.

Baca juga: Polisi di Kebumen Ubah Lahan Kosong Jadi Kebun Sayur, Hasil Panen Dibagikan Gratis untuk Warga

Dapat penghargaan

Penelitian dan hasil karya kedua siswi MTs NU Tratee Gresik tersebut, sempat mengikuti lomba karya tulis ilmiah dan meraih gelar juara II National Creativity Competition (NCC) kesembilan yang diadakan di SMA Darul Ulum 1 unggulan BPPT Jombang, pada 8 Januari 2023.

"Harapan kami, hasil karya kedua siswi bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas, meski butuh penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan," ujar Kepala Sekolah MTs NU Tratee Gresik, Nduk Muslihah.

Tidak hanya itu, Nduk juga berharap, apa yang telah dilakukan oleh Keysa dan Az-Zahra dapat menjadi contoh bagi siswa-siswi MTs NU Tratee Gresik yang lain. Sehingga ilmu yang telah mereka dapat di bangku sekolah, dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Termasuk, apa yang sudah ditorehkan oleh Keysa dan Az-Zahra dapat ditiru dan menjadi contoh bagi siswa-siswi lain di MTs NU Tratee Gresik, supaya lebih semangat lagi dalam belajar menuntut ilmu," ucap Nduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com