SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit campak dan Rubella yang telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Khofifah juga membeberkan data beberapa daerah di Jawa Timur yang mengalami peningkatan kasus campak.
Baca juga: Sejumlah Kecamatan di Purworejo Terserang Campak dan Rubella, Imunisasi Tidak Lengkap Jadi Penyebab
Daerah di Jatim dengan kasus campak meningkat terdiri dari Kota Batu, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
Dari sejumlah wilayah yang memiliki kasus campak, kasus di Madura disebut yang paling tinggi.
Baca juga: Dinkes Sebut Kasus Campak di 2 Kabupaten di Madura Tertinggi di Jatim pada 2022
Dengan kondisi ini, Khofifah meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan untuk mempersiapkan diri.
Gubernur juga menginstruksikan semua pihak mengantisipasi agar kasus campak pada anak ditangani secara terpadu agar penyebarannya tidak meluas.
"Kami minta kepada warga untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi Campak Rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (26/1/2023).
Khofifah mengungkapkan, peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.
Oleh karena itu, Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus campak pada anak.
"Kasus campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orangtua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap," terang dia.
Baca juga: Ditemukan Kasus Campak di Bantul, Sebagian Masyarakat Masih Tolak Imunisasi
Khofifah meminta anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan jika ditemukan gejala demam, ruam, atau bintik kemerahan.
"Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan 1 kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak mendapatkan tiga kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD," kata Khofifah.
Baca juga: Kadinkes Sebut Kecil Kemungkinan Ditemukan Kasus Campak di Bali
Sementara itu, Kadinkes Provinsi Jatim dr. Erwin Astha menjelaskan, Dinkes telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur.
"Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization(ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko," kata Erwin.
Ia menambahkan, Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) di kabupaten/kota yang membutuhkan.
"Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022." ujar Erwin.
Dia memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan (ORI) di kabupaten/ kota terdampak.
"Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.