Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Campak di 8 Daerah di Jatim Meningkat, Khofifah: Kami Minta Warga Waspada

Kompas.com - 26/01/2023, 16:38 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit campak dan Rubella yang telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Khofifah juga membeberkan data beberapa daerah di Jawa Timur yang mengalami peningkatan kasus campak.

Baca juga: Sejumlah Kecamatan di Purworejo Terserang Campak dan Rubella, Imunisasi Tidak Lengkap Jadi Penyebab

Daerah di Jatim dengan kasus campak meningkat terdiri dari Kota Batu, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Dari sejumlah wilayah yang memiliki kasus campak, kasus di Madura disebut yang paling tinggi.

Baca juga: Dinkes Sebut Kasus Campak di 2 Kabupaten di Madura Tertinggi di Jatim pada 2022

Dengan kondisi ini, Khofifah meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan untuk mempersiapkan diri.

Gubernur juga menginstruksikan semua pihak mengantisipasi agar kasus campak pada anak ditangani secara terpadu agar penyebarannya tidak meluas.

"Kami minta kepada warga untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi Campak Rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (26/1/2023).

Khofifah mengungkapkan, peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.

Oleh karena itu, Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus campak pada anak.

"Kasus campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orangtua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap," terang dia.

Baca juga: Ditemukan Kasus Campak di Bantul, Sebagian Masyarakat Masih Tolak Imunisasi

Khofifah meminta anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan jika ditemukan gejala demam, ruam, atau bintik kemerahan.

"Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan 1 kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak  mendapatkan tiga kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD," kata Khofifah.

Baca juga: Kadinkes Sebut Kecil Kemungkinan Ditemukan Kasus Campak di Bali

Sementara itu, Kadinkes Provinsi Jatim dr. Erwin Astha menjelaskan, Dinkes telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur.

"Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization(ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko," kata Erwin.

Ia menambahkan, Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) di kabupaten/kota yang membutuhkan.

"Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022." ujar Erwin.

Dia memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan (ORI) di kabupaten/ kota terdampak.

"Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com