MALANG, KOMPAS.com - Jalur pedestrian di jembatan Jalan Ranugrati, Kota Malang, Jawa Timur, banyak digunakan oleh pengendara motor. Kondisi itu disebabkan karena jalan macet sehingga pengendara roda dua memilih jalan pintas melalui jalur pedestrian.
Belum lama ini, unggahan video yang memperlihatkan banyaknya pengguna sepeda motor melewati jalur pedestrian di Jalan Ranugrati viral di media sosial.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh mengatakan, infrastruktur jalan di kawasan Jalan Ranugrati terbatas. Sedangkan, volume kendaraan yang melintas di jalan itu cukup padat.
Baca juga: Warga Malang Tanam Pohon Pisang di Jalan Umum, Kondisi Berlubang dan Sering Terjadi Kecelakaan
Hal itu yang menyebabkan banyak pengendara motor mengambil jalan pintas melalui jalur pedestrian.
"Ini begitu sempit di jembatan sehingga masyarakat cari enaknya. Mereka menggunakan pedestrian yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki. Mereka gunakan untuk kendaraan bermotor," kata Widjaja pada Minggu (22/1/2023).
Baca juga: PA Malang Tangani 199 Perkara Dispensasi Nikah, 99 Persen karena Hamil
Untuk selanjutnya, Widjaja akan membahas persoalan tersebut bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang untuk mencari solusinya.
Pihaknya berencana memberi penghalang di sepanjang kawasan pedestrian tersebut supaya kendaraan sepeda motor tidak bisa melintas.
"Solusinya kita akan berkoordinasi dengan DPU yang mempunyai tusi. Kami bawa ke forum lalu lintas. Kita pasang yang namanya besi-besi, supaya mereka tidak memanfaatkan pedestrian untuk kendaraan bermotor. Kita siapkan jalan itu hanya untuk pejalan kaki. Artinya nanti seperti diberi penghalang," katanya.
Langkah lainnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappeda Kota Malang untuk mempercepat penggarapan jalan tembus di sekitar kawan tersebut guna mengurai kemacetan.
"Solusi kemacetannya sebenarnya konsep besarnya dengan Bapedda, sebagaimana yang sudah direncanakan ada jalan tembus, sampai dengan Muharto sana, di depan Ranugrati, Dirgantara terus sudah ada konsepnya itu, Insya Allah bisa terwujud," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.