Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Segel Kantor Arema FC di Malang, Ini Sederet Tuntutan Massa Aksi

Kompas.com - 15/01/2023, 15:47 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan pemuda Arek Malang atau Arema mendatangi dan menyegel Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang pada Minggu (15/1/2023).

Massa berorasi dan menempelkan stiker sebagai simbol penyegelan.

Salah satu stiker yang dipasang bertulis 'Arek Malang Boikot! Klub Tanpa Empati'. Bunga juga ditaburkan di depan pintu kantor.

Baca juga: Diisukan Hubungan Renggang, Pertemuan Hangat Terjadi antara Wali Kota Malang Sutiaji dan Pendahulunya Abah Anton

Salah satu pemuda Arema bernama Yoyok mengemukakan, aksi dilakukan sebagai bentuk protes pada klub Arema FC.

Mereka mendesak klub Arema FC ikut berpartisipasi dalam upaya mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan dan kooperatif pada proses hukum yang berjalan.

Massa juga menuntut klub Arema FC (PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia) mundur dari kompetisi buntut Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 15 Januari 2023: Pagi Berawan dan Sore Hujan Sedang

Selain itu, massa menolak segala aktivitas klub Arema FC di Malang Raya.

Dia mengatakan, apabila tuntutan tidak digubris dalam waktu 14 X 24 jam, maka akan ada aksi yang lebih besar.

"Ingat, ini puncak kemarahan, ini puncak kemuakkan, dan ini adalah suara tanda bahaya," kata Yoyok pada Minggu (15/1/2023).

Yoyok menilai, selama ini klub Arema FC hanya setengah hati dalam upaya mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, santunan yang diberikan oleh pihak klub Arema FC seolah membuat tragedi Kanjuruhan tuntas hanya dengan angka nominal saja.

Sebagai informasi, klub Arema FC memberikan santunan untuk keluarga korban meninggal dunia sebesar Rp 10 juta.

Kemudian korban dengan luka berat senilai Rp 5 juta dan untuk korban luka ringan sebesar Rp 2 juta.

Baca juga: Polisi Tetapkan Santri An-Nur 2 Malang yang Aniaya Temannya sebagai ABH

Massa aksi juga memandang klub Arema FC seolah tanpa dosa karena melanjutkan kompetisi kembali.

"Padahal tangis, luka, darah dan air mata korban serta keluarga korban sangat jauh dari kata sembuh. Para korban dalam berbagai aspek masih perlu banyak pendampingan seperti advokasi hukum di mana proses keadilan masih jauh dari harapan serta penyembuhan trauma korban sampai hari ini belum banyak tersentuh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com