Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang, Penyeberangan Banyuwangi-Bali Pakai Sistem Buka Tutup

Kompas.com - 06/01/2023, 14:55 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Angin kencang yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur berdampak pada terganggunya aktivitas penyeberangan dari pelabuhan ASDP Ketapang ke Gilimanuk, Bali.

Akibatnya, kapal yang menyeberang dari Pelabuhan ASDP Ketapang ke Gilimanuk dan sebaliknya, dibuat sistem buka tutup.

"Kalau sudah kondusif, dibuka kembali," kata Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjungwangi, Widodo, Jumat (6/1/2023).

Widodo mengatakan, penutupan dilakukan akibat angin kencang yang menganggu kawasan perairan Selat Bali. Kecepatan angin mencapai 30 hingga 33 knot.

Baca juga: Kecepatan Angin di Banyuwangi Capai 30 Knot, Warga Diminta Waspada

"Kalau kecepatan angin di atas 25 knot, penyeberangan sudah kami tutup," ujarnya.

Pelabuhan Ketapang sudah memberlakukan sistem buka tutup sejak Kamis (5/1/2023) kemarin dan Jumat hari ini. Pelabuhan sudah dua kali melakukan sistem buka tutup.

Penutupan pertama dilakukan pada Kamis malam. Penyebrangan kapal sempat tertunda mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.45 WIB.

Penutupan kedua kembali terjadi pada Jumat pagi. Pelabuhan ditutup selama kurang lebih satu jam, mulai pukul 09.20 WIB hingga pukul 10.45 WIB.

"Kalau di luar laut Jawa, gelombang bisa tinggi. Kalau di sini gelombang relatif kecil. Tapi ada gangguan angin, sama saja," ujar Widodo.

Widodo menjelaskan, angin kencang itu berpotensi membuat kapal sulit bersandar ke dermaga.

Baca juga: Pantau Aktivitas Macan Tutul, Kamera Trap Dipasang di Desa Sumberarum Banyuwangi

"Sebenarnya kapal penyeberangan telah memiliki alat untuk mengukur kecepatan angin. Namun pantauan melalui alat itu digunakan untuk menentukan potensi gangguan dalam pelayaran," terangnya.

Meski sempat dibuat sistem buka tutup, tapi tidak banyak penumpukan kendaraan di pelabuhan. Karena tidak lebih dari tiga jam.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mencatat kecepatan angin mencapai 30 knot atau 55,56 kilometer per jam.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gumintar, mengatakan, angin kencang itu karena adanya low pressure area (LPA) atau daerah tekanan rendah menyebabkan gangguan cuaca (cuaca buruk).

"Sehingga, hampir seluruh wilayah bisa masih terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang," kata Gumintar.

Dampak LPA itu menyebabkan angin kencang di seluruh wilayah. Baik di daerah pesisir, maupun kawasan pegunungan.

Baca juga: 2 Pemuda di Banyuwangi Duel gara-gara Perempuan, 1 Korban Tertusuk Pisau

Khusus di wilayah pesisir, kecepatan angin bisa jauh lebih besar. Itu karena arah angin yang berhembus tidak pasti.

"Di pesisir pantai kecepatan angin bisa jauh lebih besar, yang mengakibatkan gelombang tinggi," terang Gumintar.

Akibat angin kencang itu, banyak potensi bencana yang terjadi. Mulai dari gelombang tinggi, pohon tumbang, rumah ambruk hingga puting beliung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com