MALANG, KOMPAS.com - BMKG memperingatkan warga Jawa Timur, termasuk warga Kabupaten Malang mengenai potensi cuaca ekstrem pada malam tahun baru 2023.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Edythya Ferlani Wua mengatakan, wilayah Jawa Timur saat ini berada di puncak musim penghujan.
Baca juga: 85 Penumpang Tertahan Berhari-hari di Pelabuhan Kalianget Sumenep akibat Cuaca Buruk
Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur juga masih cukup signifikan, yang berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan
Menurutnya, hal tersebut dipicu aktivitas signifikan Monsun Asia dalam beberapa hari terakhir, serta adanya seruakan dingin (cold surge) dan fenomena CENS (Cross Equatorial Northerly Surge) atau arus lintas ekuatorial.
Sehingga mengindikasikan adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia, melintasi ekuator.
Baca juga: Wakapolda Jatim Imbau Masyarakat Tidak Euforia Rayakan Pergantian Tahun
"Dampaknya, hal itu dapat meningkatkan potensi curah hujan dan kecepatan angin di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jawa Timur," jelas dia.
Di sisi lain, masih aktifnya La Nina dengan intensitas lemah, MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang ekuatorial Rossby.
Kemudian gelombang atmosfer Kelvin, pola konvergensi atau pertemuan massa udara, serta kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +2.5 ºC, mengakibatkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
"Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens," jelas dia.
Atas dasar itu, BMKG berharap masyarakat waspada pada malam tahun baru.
Sebab diperkirakan beberapa wilayah di Jawa Timur berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Hampir semua wilayah diperkirakan akan terdampak, termasuk wilayah Malang Raya," tuturnya.
Begitu pun untuk ketinggian gelombang di beberapa wilayah perairan Jawa Timur juga perlu diwaspadai. Sebab ketinggian gelombang sudah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi, yakni 2,5-6,0 meter.
"Wilayah perairan Jawa Timur yang perlu menjadi perhatian yaitu laut dikawasan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Laut Bawean, perairan utara Madura, perairan kepulauan Sapudi, perairan Tuban-Lamongan, perairan Kepulauan Kangean, perairan selatan Jawa Timur, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur," rinci Edythya.
Baca juga: Uji Coba Sistem Satu Arah di Kawasan Kayutangan Heritage Malang Dilakukan Januari 2023
Atas dasar itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi, seperti potensi genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, puting beliung dan angin kencang.
"Kami berharap masyarakat selalu mengikuti perkembangan cuaca terkini berdasarkan pantauan citra radar cuaca (WOFI) BMKG Juanda," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.