BLITAR, KOMPAS.com – Sudah 11 hari berlalu, kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso tak kunjung terkuak.
Wali Kota Santoso berharap pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dapat segera mengungkap kasus perampokan di rumah dinasnya di Jalan Sondanco Supriyadi pada Senin (12/12/2022) dini hari lalu.
Baca juga: Memburu Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Polisi Ungkap Ciri-ciri Pelaku dan Rekaman CCTV
Santoso menyadari tidak mudah bagi pihak kepolisian mengungkap kasus perampokan tersebut.
Dia menduga perampokan terencana matang dan dilakukan oleh orang-orang terlatih.
Namun, pengambilalihan penanganan kasus tersebut oleh Polda Jatim, ujarnya, memberikan harapan kasus itu segera terungkap.
“Tak semudah membalik telapak tangan untuk mengungkap. Kita berdoa bersama mudah-mudahan segera membawa hasil,” ujar Santoso di sela menghadiri konferensi pers akhir tahun di Mapolres Blitar Kota, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Polisi Pastikan Pelat Merah yang Digunakan Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Palsu
Santoso yakin Polda Jatim memiliki peralatan yang lebih canggih serta personel yang lebih profesional dibandingkan kepolisian di daerah.
Karena itu, dirinya berharap pelaku dapat segera ditangkap. Santoso juga ingin dalang di balik perampokan itu diketahui.
“Kita berharap bisa terkuak siapa pelakunya dan kalau memang ada sutradara di belakang layar. Ini semua menunggu hasil pengungkapan dari Polda,” ujarnya.
Meski pelaku belum tertangkap hingga hampir dua pekan setelah kejadian, Santoso tetap percaya pihak kepolisian akan dapat mengungkap kasus perampokan tersebut.
“Seperti disampaikan Pak Kapolres, butuh waktu, butuh proses, butuh kesabaran. Supaya nanti tidak keliru dalam mengambil kebijakan. Sehingga kecermatan itu juga sangat diperlukan. Kalau nanti terungkap betul-betul didasarkan pada data yang valid dan tidak menimbulkan bias kepada masyarakat,” ujarnya.
Kawanan perampok yang diduga berjumlah lima orang menyatroni rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/12/2022) sekitar pukul 03.00 – 04.00 WIB.
Setelah melumpuhkan tiga penjaga yang merupakan personel Satpol PP, perampok masuk ke kamar dan sempat melakukan penganiayaan terhadap Santoso.
Perampok berhasil kabur membawa uang tunai Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan milik istri Santoso, Feti Wulandari.
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap peristiwa perampokan yang cukup menghebohkan itu, karena menyasar seorang kepala daerah di rumah dinasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.