Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Amrozi Yakin Umar Patek Telah Berubah: 1.000 Persen Saya Percaya

Kompas.com - 14/12/2022, 11:37 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Setelah dinyatakan bebas bersyarat, Hisyam bin Alizein alias Umar Patek berkunjung ke Yayasan Lingkar Perdamaian dan kediaman Ali Fauzi yang berada di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur.

Pada agenda Selasa (13/12/2022) siang tersebut, Umar Patek yang merupakan perakit bom Bali 2002, menyampaikan permintaan maaf terhadap para korban beserta keluarga atas tindakan yang pernah dilakukan sembari berlinang air mata.

Sekaligus menyatakan insyaf dan ikrar mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya tidak hanya 100, tapi 1.000 persen percaya dengan beliau (Umar Patek). Karena saya dan beliau pernah tumbuh bareng-bareng di hutan, di laut dan beberapa tempat lain," ujar Ali Fauzi, saat mendampingi Umar Patek di Yayasan Lingkar Perdamaian, Selasa.

Baca juga: Kepala BNPT Yakin Umar Patek Bakal Jadi Warga Negara Baik Setelah Bebas

Ali menjelaskan, sosok Umar Patek pada saat ini telah berubah dari sebelumnya, yang dikenal sebagai teroris bom Bali.

Dalam peristiwa teror pada waktu itu, ratusan nyawa melayang.

Menurut Ali, Umar Patek siap menjadi duta perdamaian dalam rangka upaya memerangi deradikalisasi.

Sementara status bebas bersyarat, membuat Umar Patek masih dalam pengawasan pemerintah, dengan diharuskan melakukan wajib melapor sesuai waktu yang telah ditentukan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Surabaya.

Atas dasar tersebut, Ali Fauzi menuturkan jika Umar Patek akan berada di sekitaran Jawa Timur.

"Sementara akan di sekitar sini dulu, sambil mengembangkan potensi (usaha yang bakal dirintis) beliau," ucap Ali Fauzi.

Ali mengaku akan membantu Umar Patek dalam mengembangkan usaha. Menurutnya, Umar Patek memiliki keahlian dalam bidang kuliner, yang diwacanakan untuk dirintis dan dikembangkan menjadi unit usaha.

"Ada potensi kuliner, sebab saat berada di Lapas Porong (Klas I Surabaya) kemarin, beliau sempat buka kantin. Dilihat saja nanti seperti apa," kata Ali Fauzi.

Sementara dihadapan awak media di Yayasan Lingkar Perdamaian, Umar Patek sempat mengutarakan permohonan maaf kepada para korban dan keluarga sembari berlinangan air mata, atas perbuatan yang dilakukan dalam peristiwa bom Bali pada 2002.

"Kepada seluruh korban bom Bali, serta keluarga korban, saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati. Dan saya tidak akan segan-segan untuk memohon, permohonan maaf itu," tutur Umar Patek, sembari berlinang air mata.

Baca juga: Umar Patek: Kepada Seluruh Korban Bom Bali, Saya Mohon Maaf dengan Penuh Ketulusan...

Adapun Umar Patek merupakan sosok perancang dan perakit bom Bali 2002, yang meledak dan mengakibatkan sebanyak 202 orang meninggal dunia. Sempat kabur ke Filipina dan bergabung kelompok Abu Sayyaf, Umar Patek tertangkap di Pakistan pada Maret 2011, lalu diekstradisi ke Indonesia.

Umar Patek kemudian dijatuhi hukuman vonis 20 tahun penjara atas peristiwa bom Bali 2002, namun kemudian mendapat beberapa kali remisi. Terbaru, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengumumkan, Umar Patek dinyatakan keluar Lapas Klas I Surabaya dengan program pembebasan bersyarat, Rabu (7/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com