LAMONGAN, KOMPAS.com - Setelah dinyatakan bebas bersyarat, Hisyam bin Alizein alias Umar Patek berkunjung ke Yayasan Lingkar Perdamaian dan kediaman Ali Fauzi yang berada di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur.
Pada agenda Selasa (13/12/2022) siang tersebut, Umar Patek yang merupakan perakit bom Bali 2002, menyampaikan permintaan maaf terhadap para korban beserta keluarga atas tindakan yang pernah dilakukan sembari berlinang air mata.
Sekaligus menyatakan insyaf dan ikrar mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya tidak hanya 100, tapi 1.000 persen percaya dengan beliau (Umar Patek). Karena saya dan beliau pernah tumbuh bareng-bareng di hutan, di laut dan beberapa tempat lain," ujar Ali Fauzi, saat mendampingi Umar Patek di Yayasan Lingkar Perdamaian, Selasa.
Baca juga: Kepala BNPT Yakin Umar Patek Bakal Jadi Warga Negara Baik Setelah Bebas
Ali menjelaskan, sosok Umar Patek pada saat ini telah berubah dari sebelumnya, yang dikenal sebagai teroris bom Bali.
Dalam peristiwa teror pada waktu itu, ratusan nyawa melayang.
Menurut Ali, Umar Patek siap menjadi duta perdamaian dalam rangka upaya memerangi deradikalisasi.
Sementara status bebas bersyarat, membuat Umar Patek masih dalam pengawasan pemerintah, dengan diharuskan melakukan wajib melapor sesuai waktu yang telah ditentukan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Surabaya.
Atas dasar tersebut, Ali Fauzi menuturkan jika Umar Patek akan berada di sekitaran Jawa Timur.
"Sementara akan di sekitar sini dulu, sambil mengembangkan potensi (usaha yang bakal dirintis) beliau," ucap Ali Fauzi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.