LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi memastikan kondisi jembatan gantung Gladak Perak aman usai diterpa awan panas guguran (APG) Semeru.
Sebelumnya, dikabarkan jembatan gantung yang baru selesai dibangun setengah tahun lalu itu rusak akibat terjangan APG.
Kabar itu beredar lantaran adanya sebuah foto tangkapan CCTV yang menampakkan kepulan tebal APG sedang melewati jembatan gantung.
"Jadi memang APG yang terjadi kemarin mencapai jarak luncur 13 kilometer yang berarti sudah sampai di Gladak Perak, tapi berdasarkan asesmen ternyata Jembatan Gantung Gladak Perak masih stabil," kata Patria di Lumajang, Selasa (6/12/2022).
Meski kondisi jembatan itu stabil dan bisa dilewati, akses menuju Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang itu masih ditutup.
Sebab, jembatan gantung itu berada diatas sungai yang dialiri lahar. Sehingga, masih membahayakan untuk dilintasi.
Selain itu, jalan menuju jembatan gantung juga mengalami longsor sekitar satu bulan lalu. Longsor terjadi di Kilometer 59 sepanjang 50 meter dan menjatuhkan aspal jalan hingga 20 meter.
Baca juga: Awan Panas Gunung Semeru Meluncur hingga 11 Km, Lewati Jembatan Gladak Perak
Jembatan permanen di sebelah jembatan gantung yang sedang dibangun juga masih proses pengecoran pondasi. Sehingga jembatan gantung sebelum erupsi memang sudah ditutup.
"Karena kondisi semeru awas (level IV) seperti ini, sementara masih ditutup kecuali dalam keadaan mendesak itu pun atas seizin satgas penanganan darurat bencana," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.