SAMPANG, KOMPAS.com - Sumur bor milik Sahi (45), warga Dusun Bangsal Barat, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengeluarkan gas hingga menyebabkan bangunan rumah seorang warga terbakar.
Mulanya Sahi mengebor sumur tersebut selama tiga hari untuk mencari sumber mata air.
Baca juga: Sempat Kabur, Pemerkosa Anak di Sampang Ditangkap Saat Pulang ke Rumah
Namun sang pemilik kemudian iseng ingin membuktikan kebenaran kandungan gas.
Dia lantas menyalakan korek api. Seketika api menyembur dengan ketinggian mencapai 2 meter.
Api tersebut kemudian menyambar dapur dan rumah milik Mat Derah, tetangga Sahi, sehingga separuh bangunan terbakar.
Baca juga: Guru Terduga Pelaku Sodomi di Sampang Dijatuhi Sanksi Tak Boleh Mengajar
Selain membakar dapur dan rumah, Asrowi (60), ayah Sahi juga terbakar. Kebetulan saat itu Asrowi berada di dekat sumur.
Salah satu warga, Halil menceritakan, sumur yang dibor itu sudah mencapai kedalaman 35 meter.
Dengan kedalaman itu, sumber air sudah ditemukan. Selain sudah ditemukan sumber air, sumur tersebut mengeluarkan bau seperti gas.
Namun pemiliknya penasaran ingin membuktikan apakah gas atau bukan.
Baca juga: 1 dari 9 Tersangka Pemerkosa Anak 13 Tahun di Sampang Ditangkap
"Pemiliknya kebetulan merokok. Iseng-iseng korek apinya disulut ke lubang sumur. Maka mendadak jadi api yang cukup besar," terang Halil saat dihubungi melalui telpon seluler, Senin (5/12/2022).
Awalnya semburan api tidak membahayakan. Namun setelah diterpa angin kencang, api kemudian menyambar kandang dan dapur Sahi.
"Waktu pagi jam 08.00 WIB, apinya hanya menjulang ke atas. Tapi semakin siang setelah angin semakin kencang, apinya melalap dapur dan rumah pemiliknya yang terbuat dari kayu," imbuh Halil.
Asrowi yang terkena semburan api, mengalami luka bakar hingga harus dibawa ke Puskesmas Kedungdung.
"Warga gotong royong merobohkan separuh rumah yang belum terbakar agar tidak merembet ke bangunan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Nasib Tragis Bocah Sampang yang Nekat Terjun ke Sungai, Panik Digerebek Polisi karena Adu Jangkrik
Api kemudian dipadamkan oleh pasukan pemadam kebakaran Kabupaten Sampang dengan menghabiskan 3 tanki air.
Proses pemadam api menghabiskan waktu lebih dari 30 menit.
Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sampang, Maftuh Fathurrahman menjelaskan, proses pemadaman api sangat sulit karena semburan api besar.
Selain itu, api yang bersumber dari semburan gas, tidak sama dengan kebakaran lainnya.
"Setelah 30 menit kita kerja keras, api bisa dipadamkan," ungkap Maftuh melalui sambungan telepon.
Setelah api dipadamkan, sumur tersebut kemudian ditutup sementara menggunakan batu. Petugas kemudian melarang warga mendekati sumur tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.