Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unisma Berunjuk Rasa Desak Rektor Dilantik

Kompas.com - 05/12/2022, 17:42 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan aksi di depan Kantor Yayasan pada Senin (5/12/2022) pagi.

Mereka menuntut pihak yayasan segera melantik rektor terpilih periode 2022-2026 yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si.

Baca juga: 2 Jembatan Rusak akibat Erupsi Gunung Semeru, Akses Jalan dari Lumajang ke Malang Terputus

Aksi diikuti oleh para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unisma dan di dalamnya berisi elemen dari Organisasi Mahasiswa atau Ormawa.

Aksi unjuk rasa sempat diwarnai dengan pembakaran ban bekas. 

"Kekosongan kepemimpinan itu berbahaya, jadi tidak ada penanggungjawab soal penyelenggaraan akademik, maka di aksi yang kami lakukan, kami menuntut pihak yayasan untuk segera melantik rektor terpilih," kata Korlap Aksi, Ahmad Najib, Senin (5/12/2022).

Selain itu, pihaknya juga mengkhawatirkan bila keterlambatan pelantikan rektor akan berdampak pada kegiatan-kegiatan mahasiswa.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 05 Desember 2022: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan

"Kerugian yang dikhawatirkan seperti pencairan anggaran, terhambatnya program kegiatan dari Ormawa dan lainnya," katanya.

Perwakilan beberapa mahasiswa kemudian melakukan audiensi dengan pihak yayasan, menemui jajaran pengurus dan pembina. Hasilnya, pihak yayasan akan melakukan pelantikan rektor terpilih pada hari ini juga, Senin (5/12/2022).

"Bila janji tersebut tidak ditepati maka kami akan melakukan aksi gelombang kedua," katanya.

Massa aksi mengaku sudah mengetahui adanya surat dari PBNU terkait pemilihan dan pelantikan rektor Unisma terpilih ditunda sementara waktu karena diduga tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Namun, perwakilan mahasiswa telah menerima pernyataan langsung dari pihak yayasan bahwa hal tersebut tidak benar.

Sebagai informasi, rektor terpilih periode 2022-2026 yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si telah menjabat dengan jabatan yang sama sebelumnya selama dua periode.

Lebih lanjut, Najib mengatakan, pihak yayasan telah menyampaikan bahwa rektor terpilih sah.

"Pihak yayasan sebenarnya ingin melantik secepatnya, pelantikannya harusnya tanggal 30 November, tetapi berhubung ada surat dari PBNU tersebut maka bentuk penghargaan Unisma maka mengundurkan itu," katanya.

Baca juga: BERITA FOTO - Malang Akan Terus Aksi Damai Menghitam Tiap Pekan sampai Sila Ke-5 Ditegakkan

Kabid SDM dan Keagamaan Pengurus Yayasan Unisma, Ali Ashari mengatakan bahwa seharusnya pelantikan rektor terpilih dilakukan pada Rabu (30/12/2022).

Namun pihaknya menghargai dan melakukan penundaan menyusul adanya surat dari PBNU.

Dia mengatakan bahwa Unisma tidak secara langsung di bawah naungan PBNU atau hanya memiliki kesamaan ideologis saja. Kemudian juga telah terjadi pertemuan antara pihak Yayasan Unisma dan Tim Klarifikasi PBNU.

"Memang Unisma didirikan oleh tokoh-tokoh NU di Malang, kemudian ada perwakilan atau representasi dari PBNU yakni dari LP Maarif menjadi dewan pembina yayasan, akhirnya kita hormat adanya surat tersebut sehingga ditunda. Terjadi pertemuan antara pihak yayasan dan tim klarifikasi dari PBNU, sebelumnya ada surat laporan yang mengatasnamakan pengawas tetapi tidak diketahui oleh pengawas lainnya," katanya.

Dia mengatakan bahwa pemilihan rektor telah selesai dilaksanakan dan memasuki tahap ke-14 atau pelantikan. Pelantikan rektor dilakukan pada hari ini, Senin (5/12/2022) pukul 16.00 WIB.

"Pemilihan rektor juga sudah melalui tahapan seleksi secara administratif, tes kesehatan dan psikologis, kemudian diminta pertimbangan kualitatif di anggota Senat. Dari organ yayasan juga dilakukan memberi pertimbangan yang ditabulasi, dewan pembina juga melakukan voting hasilnya Prof Maskuri poinnya 4, kemudian ada surat persetujuan dari dewan pembina yayasan, atas dasar itu ditetapkan oleh pengurus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com