Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bus Masuk Jurang Tewaskan 6 Orang, Sopir Terjepit dan Evakuasi Butuh 2 Jam

Kompas.com - 04/12/2022, 19:09 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Berikut detik-detik bus rombongan wisata terjun ke jurang sedalam 15-20 meter yang menewaskan 6 orang termasuk sopir.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Informasi dari kepolisian menjelaskan, awalnya, Bus Semeru Putra Trasindo yang mengangkut rombongan wisata asal Kota Semarang, Jawa Tengah, itu berangkat dari Semarang menuju Serangan.

Saat tiba di tikungan atas Lawu Grand Forest di Sarangan-Tawangmau, tepatnya di Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, bus sulit dikendalikan karena kondisi jalan menurun.

Baca juga: Bus Masuk Jurang di Magetan, Penumpang Ceritakan Detik-detik Kecelakaan: Pada Teriak Ya Allah, Gusti...

Bus yang seharusnya belok kiri menikung, malah berjalan lurus. Akibatnya bus menabrak pmbatas jalan lalu meluncur ke jurang dan berhenti setelah menabrak pohon dan terguling ke kiri.

Akibat kejadian itu, sopir terjepit dan meninggal di lokasi kejadian.

Selain itu, 6 penumpang meninggal serta lainnya mengalami luka.

"Pengemudi terjepit dan meninggal. Penumpang lainnya mengalami luka serta meninggal," ujar Kasi Humas Polres Kabupaten Magetan, AKP Budi Kuncahyo dilansir dari Tribun Jatim.com, Minggu.

Selain menelan korban jiwa, kecelakaan itu membuat bus ringsek di bagian depan dan sisi kiri.

"Mesin bus berhenti dan kondisi tidak menyala," katanya.

Budi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun kepolisian, bus tersebut mengangkut 52 orang termasuk dua kru dan 50 penumpang.

"Korban meninggal di TKP 7 orang termasuk pengemudi. Laki-laki 4 orang dan perempuan 3 orang," jelasnya.

Sementara penumpang yang mengalami luka sebanyak 32 orang. Sisanya, 13 orang tidak mengalami luka apa pun.

Semua korban kecelakaan dievakuasi ke Rumah Sakit Dr Sayidiman, Magetan.

Penyebab kecelakaan

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Magetan, AKP Trifona Situmorang menyebutkan, penyebab kecelakaan tersebut diduga karena rem blong.

Baca juga: Hendak ke Sarangan, Bus Wisata Semarang Terjun ke Jurang, Sopir dan 6 Orang Tewas

"Diduga remnya blong. Tadi ada anggota pegang remnya, panas," ujar Trifona.

Sementara itu, proses evakuasi berjalan lancar. Hanya saja, saat mengeluarkan sopir, petugas dan warga kesulitan melakukan evakuasi. Penyebabnya adalah sopir bus terjepit kursi dan bodi mobil.

"Ada dua jam kita melakukan evakuasi karena terjepit bus dan bodi mobil. Kita pakai linggus untuk evakuasi," kata Sunardi, warga sekitar lokasi kejadian yang turut membantu proses evekuasi korban bus terjun ke jurang di Magetan. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Sebagian artikel ini dilansir dari beritaTribunJatim.com dengan judul Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Sarangan, 7 Meninggal di TKP, Sopir Mengenaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com