Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Gengster di Kediri Bawa Gir dan Minta Maaf, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 02/12/2022, 15:18 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Video yang memperlihatkan tiga pemuda yang mengatasnamakan geng All Stars Kedirian di Kediri, Jawa Timur minta maaf, viral di media sosial.

Video berlatar ladang tebu tersebut memperlihatkan tiga orang pemuda tanpa mengenakan baju dan hanya bercelana, diduga seragam sekolah.

Mereka tampak ketakutan dan berhadapan dengan sejumlah orang

Baca juga: 5 Hari Tak Masuk Kerja, Karyawan PLN Kediri Ditemukan Meninggal di Rumah

Pada video lainnya terlihat aksi penendangan hingga pemukulan yang dilakukan oleh massa terhadap tiga pemuda tersebut.

Pada potongan percakapan video, tiga orang tersebut mengaku sebagai kelompok gangster. Mereka juga meminta maaf.

Massa menghardik setelah mendapati barang berbahaya di dalam tas mereka, salah satunya gir motor.

Baca juga: 5 Hari Tak Masuk Kerja, Karyawan PLN Kediri Ditemukan Meninggal di Rumah

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Polisi Rizkika Putra Atmada mengatakan, dari pemeriksaan terungkap, peristiwa dalam video terjadi di Kediri, jawa Timur.

"Iya benar (ada kejadian itu di Kediri)," ujar AKP Rizkika pada Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Rizkika mengungkapkan, beberapa orang yang ada di video tersebut merupakan para siswa dari beberapa sekolah kejuruan yang ada di Kediri.

Sedangkan tiga orang siswa yang tidak memakai baju tersebut ialah korban perundungan yang dilakukan oleh kelompok siswa yang lebih besar.

"Kasusnya saat ini sudah diselesaikan dengan restorative justice karena pihak orangtua korban tidak mau melaporkannya," ungkap Rizkika.

Kepala Seksi Humas Polres Kediri Iptu Uji Langgeng mengatakan, peristiwa perundungan itu terjadi pada Kamis (1/12/2022) di sebuah gedung tua sekolah yang ada di Kecamatan Pare.

"Perundungan dan pemukulan. Kejadian sekitar pukul 11.00 WIB," ujar Langgeng.

Langgeng menjelaskan, latar belakang perundungan karena kelompok siswa SMK yang lebih dominan itu merasa tersinggung usai tiga orang siswa membentuk perkumpulan gangster.

Langgeng menegaskan, saat ini masalah tersebut telah diselesaikan dengan pertemuan pihak orang tua, sekolah, hingga kepolisian.

"Masalahnya sudah selesai tadi. Restorative justice," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com